Seniman Berkoperasi, Tingkatkan Potensi Ekonomi Pasar Seni
JAKARTASATU.COM— Pameran seni lukis dengan mengangkat tema “Wajah Koperasi” berlangsung dari tanggal 16 Juli 2023 hingga tanggal 23 Juli 2023 diselwnggarkan di Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat.
Pemeran seni lukis diakhiri dengan gelar diskusi menghadirkan narasumber Dipa S Komala (penikmat seni), Ricky Hasibuan (Pengacara dan kolektor seni), Adi Surya (praktisi seni/ Desainer interior) dan Ary Okta (Komunikasi Visual Foinder Palakali Creative Art Space).
AR Tanjung pelaku seni lukis, ketua panitia pameran seni lukis ini menyatakan bahwa tujuan pameran ini untuk mengangkat seni rupa estetika.
Selain itu ingin kata AR Tanjung, mengumpulkan seniman-seniman dari beberapa komunitas, untuk bagaiman para seniman atau perupa ini ke depannya. Pasar seni rupa ini ke depan agar lebih baik lagi dengan cara diantaranya membentuk koperasi.
“Sebelumnya pernah terbentuk koperasi dari beberapa komunitas namun sempat mandeg. Maka sekarang ingin menghidupkan kembali,” ujar Tanjung
“Yuk akh seniman berkoperasi,” imbuhnya
Ia mengungkapkan dengan terbentuknya koperasi diharapkan lebih mudah meperkenalkan karya-karya seni lukis dan tentunya memasarkan. Dengan terbentuk koperasi para pelaku seni lukis lebih mudah untuk mendapatkan media lukis seperti kanvas, cat, kwas, bingkai.
“Media-media lukis bisa diambil dari koperasi. Dari kita untuk kita,” kata Tanjung
Dengan koperasi kata Tamjung, bagaimana caranya yaitu dengan menyenggarakan pameran di hotel-hotel, apartemen, perumahan-perumahan dan siatem rental.
Selain itu lanjutnya, ada sistem rental. Sitem rental ini harga disesuaikan dengan berapa lama disewa yang siatur dengan MOU. Sistem rental ini kan bisnis pendamping, dan tidak terlalu ditelankan karya seni idealis.
“Jadi untuk prospek pasar seni lukis harus terus diupayakan, kalau tidak berupaya ya tidak ada hasil apa-apa,” tukasnya
Ia mengungkapkan perupa seni saat pandemi, para seniman tetap berkarya dan tetap melakukan penawan-penawan karya-karya yang dibuat saat pandemi.
“Selama pandemi saya sendiri melakuakan pameran sebanyak lebih dari 10 kali. Di dalam pameran itu penjualan. Di masa pandemi masih ada pembeli dari penikmat seni, karya seni lumayan laku. Pameran dilakukan secara online,” pengakuannya
‘Begitu juga ke depannya harus tetap berupaya melakukan terobosan karya seni diperkenalkan kepada masyarakat, kepada penikmat seni dan dipasarkan. Sebagai seniman melaporkan ke publik, masyarakat estetika yang dimiliki para seniman,” tutur Tanjung
“Keindahan hasil karya seni menimbulkan kedamaian. Apalagi menghadapi pemilu yang akan datang ini. Para seniman mengabarkan keindahan, kedamaian berbudaya dalam bernegara. Selain itu tentunya seniman harus maju,” pungkasnya. (Yoss )
,