JAKARTASATU.COM — Paska kasus Rocky Gerung atas ucapan ‘bajingan tolol’ yang diduga telah “menghina” Jokowi sebagai Presiden.
Ungkapan Rocky dalam forum buruh itu hanya mengkritik dua hal di forum itu. 1, soal IKN. 2, soal omnibuslaw. Saya pro gerakan buruh yang akan demo tanggal 10 Agustus 2023 karena sudah berbulan-bulan proposal buruh diabaikan di pemerintah.
“Kita selalu ingin menghidupkan masalah purba di dalam konteks kegagalan negara untuk menghidupkan percakapan politik. Kegagalan oleh berbagai macam ambisi yang seharusnya dikanalisasi melalui persoalan politik,” jelas Rocky di Bilangan Menteng kepada Media Jumat, 4 Agustus 2023.
Rocky menjelaskan bahwa karena persoalan politik ditutup oleh persyaratan 0% maka dia terkanal. Itu konteks besarnya. Kenapa kemudian buruh menuntut omnibuslaw dibatalkan, kenapa masyarakat adat bergerak untuk mempertahankan hak wilayat mereka. Ini karena tidak ada kejelasan regulasi.
“Satu pesan pribadi saya selama kurang lebih 1 minggu ini ketika kasus ini mulai beredar, saya berada di sekitar 9-10 kota diundangan mahasiswa di kampus-kampus dengan tujuan memberikan kuliah umum tetapi dari seluruh undangan dipersekusi dilarang masuk kampus, dilarang bertemu akademisi.
Saya terangkan bahwa omnibuslaw itu kemaksiatan politik karena menghina buruh untuk memperoleh pendapatan. Omnibuslaw itu menyingkirkan hak kesejahteraan buruh. Ada yang mengatakan UU buruh di Omnibuslaw bagus. Kalau bagus kenapa buruh berbulan-bulan lakukan demonstrasi.
“Dan UU bolak balik, UU itu sudah pernah ditolak Mahkamah Konstitusi, lalu diputar kembali dengan asumsikan dengan Perppu. Barang yang sama dijadikan undang-undang. Permainan semacam apa ini? Apakah ini menipu? Pemerintah menipu kebijakan. Saya bukan memprovokasi buruh untuk demo tanggap 10 Agustus 2023. Buruh itu memang sudah berencana secara periodik untuk demo. Bukan karena dikompori,”urainya.
“Sudah 2 tahun buruh demo terus. Apa yang salah ? Itu kasus pertama yang sebenarnya saya membela kaum buruh. Tetapi kekuasaan menganggap gerakan buruh akan mengambil eskalasi,” ungkapnya.
Karena itu dicari cara untuk diaborsi. Kasus ke dua adalah soal IKN. Tiba-tiba masyarakat Dayak menganggap saya menghina adat Dayak. Dimana hinaannya ?. Saya justru membela hak masyarakat adat untuk tidak dieksploitasi oleh investor China.
“Saya sudah 6 kali ke Kalimantan Timur diundang oleh masyarakat Dayak, diundang oleh Universitas untuk meminta pendapat saya. Tetap pendapat saya IKN ini berbahaya secara diplomasi, berbahaya secara geopolitik bahkan berbahaya secara kebudayaan,” paparnya.
Karena pasti kalau ada IKN di Kalimantan Timur ini masyarakat adat akan tersingkir. Itu artinya hilang jejak kultural di sana. Dari awal saya membela masyarakat adat Dayak, Banjar di Kalimantan. Saya menyesalkan ketika terjadi binatang digorok di sana. Siapa yang memprovokasi itu terjadi?
“Saya berkali-kali katakan bahwa saya mencintai bumi Kalimantan, bertahan jangan dijual,”punkas Rocky.
(YOSS)