Bertopeng Merdeka,
Rakyat Diperbudak…”
by Faizal Assegaf (kritikus)
Ironinya, Jokowi sebagai petugas partai PDIP, makin bertindak bobrok. Tiada hari tanpa kebohongan dan kemunafikan. Jelang kemerdekaan, rakyat dilecehkan dengan proyek patung Soekarno senilai 10 T.
Merujuk perjalanan 78 tahun, tujuan mulia kemerdekaan telah dimanipulasi untuk memperkaya segelintir orang. Negara dibajak oleh mereka yang berhati rakus, bermental pencuri dan penipu.
Kenyataan busuk itu sangat jelas mengkhianati konsensus para pendiri negara yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa:
“Sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus lihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan…”
Di era rezim Jokowi, watak politik perbudakan sangat menyobek hati. Dari jendela mobil mewah presiden, Jokowi gemar melempar secuil bantuan. Melecehkan dan merendahkan martabat manusia.
Sementara di atas meja kekuasaan, berbagai kebijakan dibuat secara culas dan tanpa rasa keadilan. Aneka pajak mencekik, utang menumpuk, obral kekayaan alam dan pesta copet tikus berdasi.
Penyelenggara negara melalui jalur demokrasi curang telah melahirkan penguasa jahat. Bertindak bebas tanpa pengawasan dari perwakilan partai di parlemen. Sama-sama bersekutu menggerogoti negara.
Rakyat dan penguasa dalam praktek bernegara semakin memprihatinkan. Seolah budak melayani majikan. Realitas tak elok itu mempertegas cita-cita dan tujuan kemerdekaan dikhianati.
Hanya manusia berakal dan beriman yang dapat memahami esensinya kemerdekaan. Mereka tak boleh diam, harus bangkit, bersatu mengakhiri ketidakadilan. Besikap pasif dan cuek, selamanya diperbudak!
Bertafakurlah di jalan Allah, Merdeka…!