Pakaian Adat Dan Budaya Bohong, Jokowi dapat di Makzulkan

Oleh: Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indoensia Bersatu

Adat Istiadat di Indonesia bagi berbagai Suku Bangsa sangat beragam. Dan itu mencerminkan kekayaan budaya Nusantara.

Kekayaan adat, dan budaya itu mesti di lestarikan. Termasuk nilai – nilai adat dan budaya yang terkandung di dalam nya.

Memakai pakai adat mesti nya mencerminkan seseorang harus menghormati dan menjunjung tinggi nilai yang terkandung di budaya dan adat istiadat tersebut.

Berbohong adalah suatu tindakan yang tercela bagi seorang yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya. Berbohong dapat di kategorikan sebagai perbuatan yang tidak beradat dan tidak ber budaya.

Berbohong dan ingkar janji adalah perbuatan tercela yang di tentang masyarakat adat di mana pun adat itu berada.

Bagi seorang pemimpin, apalagi pemimpin negara. Berbohong atau ingkar janji adalah suatu tindakan pengkhiatan. Biasa nya berbohong dan tidak menepati janji adalah tindakan tidak jujur dan itu tidak terpuji dan dianggap sebagai perbuatan tercela.

Seorang pemimpin yang lakukan perbuatan tercela dapat dianggap langgar adat istiadat dan budaya. Meski menggunakan berbagai pakaian adat dalam upacara kebesaran apa pun.

Upacara kebesaran negara yang di sertai dengan pakaian adat dari berbagai suku bangsa di negeri ini menjadi tidak bernilai. Jika si pemakai pakaian adat; senang berbohong. Tukang ingkar janji dan gemar menipu.

Perbuatan berbohong dan gemar menipu adalah masuk kategori perbauatan tercela dan itu langgar Sumpah Jabatan.

Apalagi, berbohong di lakukan oleh Kepala Negara, Kepala Pemerintahan dan Presiden.

Mengapa desakan untuk memakzulkan Presiden Jokowi terus di gaungkan oleh Petisi 100 dan sejumlah Tokoh Nasional lain nya?

Karena Presiden dianggap tukang bohong, ingkar janji dan tidak jujur bahkan Partai yang membesarkan nya telah memvonis: Jokowi tidak jujur.

Tidak jujur bagi seorang kepala negara dan kepala pemerintahan adalah perbuatan tercela. Perbuatan tercela langgar UU dan sumpah jabatan.

Seharusnya PDIP melalui sekjen nya telah anggap Jokowi tidak jujur, maka PDIP dapat mendukung pemakzulan trrhadap Jokowi. Pemakzulan Jokowi penting agar Negara dan Bangsa ini harus di pimpin oleh seorang presiden yang jujur, bukan tukang bohong apalagi ingkar janji.

Jadi, dengan pakaian adat yang di gunakan setiap acara kenegaraan selama ini justru melukai adat istiadat, budaya, moral bahkan merupakan nilai – nilai agama dan nilai politik yang bersih.

PDIP dapat bersama Petisi 100 dan Tokoh2 Bangsa lain nya dapat memproses Pemakzulan terhadap Jokowi karena selama ini selain dianggap tidak jujur suka berbohong, ingkar janji dan langgar Konsitusi.

Bandung, 19 Agustus 2023.