Brajadenta-Brajamusti Senjata Rangkap Dua Jokowi?
By Hendrajit
Dalam pagelaran wayang dengan lakon Gatotkaca Winisuda pada Agustus 2019, MK sudah memutuskan menolak gugatan kuasa hukum Prabowo-Sandi.
Maka ketika Jokowi menghadiri pagelaran wayang itu dirinya sudah definitif sebagai presiden dua periode. Tapi kan pelantikannya baru Oktober 2019. Lantas kalau gitu, apa hajatan di balik pagelaran Gatotkaca Winisuda itu?
Buat penggemar apalagi penghayat wayang, pasti sudah tahu bahwa Gatotkaca akhirnya bertahta sebagai Raja Pringgodani menggantikan Raden Werkudoro.
Nanmun sebelumnya Gatotkaca dapat penolakan keras dari Brajadenta yang juga merasa berhak sebagai ahli waris penerus raja Pringgodani. Maka perang saudara antara Gatotkaca vs Brajadenta tak terhindarkan. Dalam perang ini Brajamusti, paman Gatotkaca, berada di pihak ponakannya.
Nah sang pemilik hajat pagelaran ini justru menyasar seluk beluk dan akhir dari peperangan antara Gatotkaca versus Brajadenta. Perang akhirnya dimenangkan Gatotkaca.
Brajadenta sebagai lawan akhirnya tewas. Namun paman dan sekutu utama Gatotkaca juga tewas.
Akhir cerita, Gatotkaca menyerap spirit dan kekuatan Brajamusti dan Brajadenta memasuki raganya. Sehingga Gatotkaca punya senjata rangkap dua bernama Ajian Brajadenta-Brajamusti. Yang satu spirit dari paman dan sekutunya, satunya lagi dari lawan tandingnya.
Kalau hajatan Jokowi kala itu adalah agar memiliki Ajian Brajadenta-Brajamusti untuk menjinakkan lawan tandingnya, bagaimana dengan sekarang jelang Pilpres 2024 ketika Prabowo sebagai Brajadenta tiba-tiba hidup lagi dan mau berlaga lagi? Bagaimana Jokowi bersikap?
Padahal ajian Brajadenta-Brajamusti sudah kadung menyatu dalam raga Jokowi. Dan akan begitu sampai lengser keprabon pada Oktober tahun depan.
Kalau bingung jawabnya, Tantowi Yahya punya dua pilihan buat anda. Ask the audience or call a friend.