TIM SUKSES & RELAWAN (Anda yang mana)

Tim sukses adalah sebuah istilah yang sering muncul dalam setiap perhelatan politik. Namun tidak ada pengertian yang pasti apa arti tim sukses sebenarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah tim suskses pun tidak ditemukan.

Walaupun beberapa orang yang mengerti tata bahasa Indonesia mengatakan bahwa orang atau sekelompok orang yang turut serta mendukung seorang kandidat agar sukses itu lebih tepat menggunakan istilah “tim penyukses”, namun tim sukses telah menjadi istilah umum dari seseorang atau sekelompok orang yang mendukung kandidat tertentu walaupun pada akhirnya kandidat yang didukung ternyata gagal atau tidak sukses.

Tim Penyukses mereka anggap lebih tepat karena tim ini berfungsi untuk menyukseskan orang yang belum sukses. Jadi lebih bermakna pada proses, bukan hasil. Sedangkan tim sukses lebih berkonotasi tim yang telah berhasil menyukseskan seorang kandidat.

Siapakah Tim Relawan itu? Orang-Orang yang secara sukarela berpartisipasi dalam sebuah dalam sebuah kampanye dan menawarkan diri untuk mengerjakan sebuah pekerjaan calon Kandidat agar sukses secara sukarela dan tanpa dibayar.

Tim Sukses dan Tim Relawan ini lahir dan selalu menjadi trend “pekerjaan” yang baru tapi musiman bagi sebagian masyarakat , sejak negeri ini menerapkan system pemilihan langsung untuk menentukan orang-orang yang berkeinginan keras menjadi pejabat, mulai dari pilcaleg tingkat kabupaten/kota, provinsi.

Hal serupa juga berlaku untuk pemilihan calon Bupati/ wakil bupati. Ada banyak cerita yang menggelikan tentang Tim Sukses (TS) dan Tim Relawan (TR) ini. Ada perbedaan yang signifikan antara TS dan TR. Kalau TS cenderung dicari oleh calon yang dianggap “tokoh” di daerah yang akan ditunjuk untuk mengkondisikan dan mencari serta menyaring calon anggota TS. Mengangkat para koordinator-koordinator dari tingkat desa hingga tingkat wilayah yang dianggap perlu ada koordinatornya.Tetapi kalau TR ini banyak juga atas inisiatif sendiri dan dibentuk partai pengusung.

Dan TR ini baru ketahuan KETIDAK RELAANNYA, Ketika si calon yang digadang-gadang berhasil duduk di kursi yang diinginkan. Contoh relawan yang tidak rela adalah ketika si calon sukses duduk menjadi pemenang. Ada kelompok relawan yang tidak rela kalau mereka tidak diberdayakan juga dalam urusan pejabat, maupun pembagian kue APBD nantinya. Sebenarnya struktur organisasi TS ini sama saja di setiap gelaran pemilihan, apakah PilCaleg dan pilkada tingkat Provinsi dan Kab/ Kota, hanya dibatasi luas dan tingkat dapil sesuai jabatan yang diinginkan si calon yg sudah terdaftar sebagai calon tetap yang dikeluarkan pihak KPU sebagai pihak penyelenggara. Nah..judul diatas tidak mengada-ada karena itulah fakta.

Misalnya kalau pada gelaran pilkada Kab/ Kota , tentu sejak resmi menjadi calon tetap. Yang bersangkutan akan segera menjalankan “mesin” TS yang sejak masih berstatus bakal calon sudah dibentuk. Dan mulai hari itulah biasanya terjadi rapat koordinasi antara si calon dengan, para koordinator, anggota TS yang sudah tersaring. Dirapat-rapat seperti inilah terjadi tawar menawar honor bulanan, honor ini, honor itu dan segala biaya operasional, sampai kendaraan operasional sesuai kondisi medan di dapil/ daerah sasaran. Kita ambil contoh saja, jika dalam sebuah perhelatan pilkada kab/ kota, ada 3 pasangan kandidat yang lolos seleksi menjadi kandidat tetap.

Tentu yang akan duduk sebagai kepala daerah kan cuma satu. Sehingga yang dua pasangan kandidat lain harus terjungkal/ keok, dan menanggung kerugian materi yang cukup besar dan bonus “malu yg tdk ketulung”. Tapi para TS yang sudah kebagian jatah honor macam-macam didepan selama berbulan-bulan, paling pura-pura sedih. Apalagi si calon yang bersangkutan memilih jalan haram yaitu praktek money politik.

Wah… Semakin besarlah uang yang gelap, tidak tersalur sesuai janji-janji TS. He… He… He… Kalau TS yang menang tentu akan lebih sukses. karena bonus-bonus sudah menunggu, entah bonus berbentuk uang cash atau dalam bentuk proyek. Kesimpulannya di pemilihan apapun, TS Itu pasti sukses.

Cuma para pihak yang ngotot sukses menjadi pejabat yang notabene adalah sebagai pelayan masyarakat, tinggal gigit jari. Tapi yang bersangkutan telah berhasil “menyukseskan” para Tim Suksesnya selama berbulan bulan. Ah… Nasib… Nasib… Nah… Anda sekarang posisinya apa?

Tim Penyukses, atau Tim Sukses yang selalu sukses, atau Tim Relawan secara sukarela tanpa pamrih, atau Tim Relawan yang tidak Rela. Bercerminlah pada hati nurani kita masing-masing. Jika perlu bertanya, tanyakanlah pada rumput bergoyang.

Yama Arashi