Demokrat Cabut Kata Pengkhianat !!!

Wawan Leak (aktifis 80 an)

Semakin memanas menjelang perhelatan tahun politik di 2024. Ada 3 Capres yang akan berlaga di kontestasi 5 tahunan. Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, 3 kontestan yang sampai saat ini dinyatakan akan maju menjadi Capres 2924.

Baru-baru ini publik dihidangkan kata-kata yang menjadi polemik, dan memunculkan spekulasi beragam. Tapi tidak apa-apa karena itulah esensi dari demokrasi.

Kata BAJINGAN TOLOL yang terlontar dari Rocky Gerung, dan terakhir kata PENGKHIANAT yang dilontarkan oleh Partai Demokrat.

Sebutan PENGKHIANAT terlontar dari Partai Demokrat, sebagai bentuk kekesalannya dengan tidak dipilihnya Ketua Umum Demokrat AHY menjadi Cawapres dari Anies Rasyid Baswedan.

Jelas dan tegas terbentuk TIM 8 orang, yang masing-masing 2 orang mewakili NASDEM, PKS dan DEMOKRAT. Dan di dalam salah satu kesepakatannya, untuk cawapres diserahkan kepada Anies Rasyid Baswedan.

Nahh pertanyaannya dimana letak pengkhianatan seperti yang disampaikan Partai Demokrat pada Anies Baswedan dengan tidak memilih AHY sebagai Cawapresnya.

Dan lucunya lagi yang melontarkan tuduhan tersebut adalah Andi Arief yang notabene sebagai Ketua Bapillu Partai Demokrat.

Geli dengan statement yang disampaikannya tersebut, apalagi dia mantan seorang aktifis gerakan mahasiswa. Mestinya Andi Arief juga melihat demokrasi secara utuh, tidak hanya dari satu sisi Partai Demokrat.

Sehingga bisa ajarkan kepada masyarakat, bahwa kepantingan berbangsa bernegara jauh lebih penting daripada kepentingan pribadi atau kelompok (parpol).

Dan harus segera dicabut tuduhan pengkhianat pada Anies Baswedan sebagai tanggung jawab moral kepada bangsa dan negara.