Ucapkan Selamat Atas Deklarasi AMIN, AHY Nyatakan Segera Move On

JAKARTASATU.COM—  Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Yudhoyono gelar konfrensi pers  merespon perkembangan situasi politik terkini juga sekaligus mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang tidak benar yang beredar luas belakangan ini di berbagai media dan media sosial. Jakarta, Senin, 4/9/2023.

Agus Yudhoyono mengatakan kita tidak akan patah oleh ganjalan politik sekeras apapun, meskipun kita tidak akan berkompromi pada konspirasi politik securang apapun.

Dia mengajak para kader Partai Demokrat untuk bersyukur kepada Allah SWT kerena kita, bisa jadi ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan kita dari hal-hal yang lebih buruk.

“Marah dan kecewa bukan karena Ketua Umum PD tidak menjadi cawapres tetapi karena perjuangan Partai Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur. Telah melanggar komitmen dan kesepakatan. Bagi Partai Demokrat ini sesuatu yang fundamental,” kata AHY

“Hiruk pikuk politik menuju 2024 seolah etika, integritas pribadi, dan komitmen politik menjadi tidak lagi penting dan relevan dalam mencapai tujuan. Ini yang menebalkan keyakinan politik saya bahwa perubahan benar-benar diperlukan. Karena demokrasi yang sejati hanya bisa dirawat dan tetap eksis jika hal-hal yang mendasar tadi tetap dipertahankan,” tambahnya

Agus Yudhoyono menuturkan pengalaman di TNI, untuk senantiasa memegang teguh nilai dan etika keperwiraan. Hal ini adalah modal utama bagi seorang prajurit dalam mengemban tugas apapun. Dalam kondisi perang misalnya, kami diwajibkan untuk mematuhi etika sehingga perang bukan hanya soal kill or to be kill. Bukan hanya tentang menang atau kalah tetapi juga soal cara untuk bisa memenangkan peperangan tersebut.

Begitu juga dalam berpolitik saya rasa lanjut Agus Yudhoyono,  rakyat sepakat untuk berpolitik secara beretika. Artinya kita mendambakan praktik-praktik yang baik yang tidak menghalalkan segala cara. Kita juga tidak ingin seolah semuanya bisa asal boleh tidak kalah. Cara tidak menikam tujuan, cara juga harus dijiwai oleh tujuan. Begitu pula sebaliknya. Ini adalah pandangan besar Mahatma Gadhi yang juga menjadi rujukan utama dari pikiran-pikiran Presiden Soekarno.

Sejak awal Partai Demokrat memiliki harapan terhadap hadirnya sebuah perubahan dan perbaikan, bukan perubahan biasa. Tetapi perubahan besar dan mental yang berlandaskan pada nilai-nilai dan etika. Ini membutuhkan kerja keras, kerjasama dan komitmen dari semua yang ingin melakukan perubahan tersebut.

“Namun kenyataannya, hal itu tidak mudah untuk diwujudkan, komitmen menjadi barang langka,” ujar ketum Partai Demokrat.

Kata maaf dijadikan obat yang murah untuk pengingkaran atas sebuah komitmen. Ini tentu berbahaya jika dibiarkan bisa menjadi budaya. Menjadi sebuah pembenaran. Dan lambat laun bisa membentuk karakter bangsa yang tidak bertanggungjawab.

AHY tekankan, untuk terus memperjuangkan nilai dan etika dalam kehiduapan politik dan demokrasi. Partai politik adalah sebuah institusi bukan pribadi. Sehingga ada tata kelola dan mekanismenya, apalagi pengambilan keputusan yang meyangkut hajat hidup orang banyak.

Ketua Umum Partai Demokrat menegaskan bahwa memilih pemimpin utamanya calon Presiden dan calon wakil Presiden yang kelak akan bertanggungjawab atas rakyat 270a juta jiwa. Tidak bisa hanya diputuskan begitu saja dalam hitungan menit oleh segelintir orang.

“Sesuai konstitusi Partai Demokrat tentu harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dan dibicarakan dalam wadah majelis ini di partai,” jelasnya

AHY dalam pidatonya menyinggung soal pengambilan keputusan politik

“Sejak awal Partai Demokrat telah mengingatkan untuk tidak sekali-kali melakukan fait accompli  atau “memaksa” Partai Demokrat untuk menerima sebuah keputusan sepihak tanpa melibatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan tersebut,” tandasnya

“Dasarnya adalah mutual trush, rasa saling percaya juga semangat keadilan dan kesetaraan yang menjadi titik temu perjuangan,” imbuh AHY

AHY tegaskan bagi Partai Demokrat lebih baik bersepakat untuk tidak bersepakat, agree to disagree dari pada “dipaksa” menerima keputusan yang kami sendiri tidak terlibat dalam prosesnya. Ini substansinya.

” Janganlah hal yang besar dikecilkan sementara hal kecil dibesar-besarkan,” himbaunya

PD janji tetap teguh di dalam perubahan dan perbaikan. Meminta kader PD untuk tetap solid dengan langkah-langkah yang akan diambil pemimpin partai dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan itu, PD akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan pandang, visi kebangsaan dan etika politik.

Agus Yudhoyono Memaafkan kepada siapapun yang telah melukai perjuangan PD

“Mari kita songsong perjalan politik yang baru dengan hati yang bersih, niat yang baik, cara dan tujuan yang baik. Pertama-tama memberi maaf kepada siapa pun yang telah menyakiti kami, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga kita bisa memaafkan walaupun tidak begitu saja melupakan,” ungkapnya

Agus Yudhoyono tegaskan PD menyatakan buka lembaran baru ke depan,  segera move on dan siap menyongsong peluang-peluang baru di depan.

Negara ini adalah negara yang besar memerlukan pemikiran, jiwa dan tindakan-tindakan yang besar. Jangan terjebak pada narasi dan isue yang bisa memecah belah sesama anak bangsa.

Ketua Umum Partai Demokrat Ucapkan Selamat kepada Pasangan Capres Anies Rasyid Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar

“Kita tidak tahu dalam perjalanan ke depan dan bertemu kembali menjalin kerjasama untuk agenda-agenda besar kebangsan. Untuk itu kami mengucapkan selamat kepada Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Muhaimin Iskandar yang baru saja mendeklarasikan sebagai pasangan calon Presiden dan calon wakil Presiden 2024. Semoga sukses.

AHY sampaikan kepada para kader PD bahwa tidak ada jalan yang lunak untuk mencapai cita-cita yang besar. Lanjutkan kerja keras kita, tetap rendah hati, percaya diri. Sukses dan kemanangan bisa diraih tanpa harus mengorbankan nilai-nilai moral, etika, kehormatan dan persahabatan.

“Gusti Allah mboten sare, Dia tahu apa yang kita niatkan, ikhtiarkan, perjuangkan. Insha Allah, hasil tidak akan menghianati usaha,” pungkasnya. (Yoss)