JAKARTASATU.COM — Pengamat Politik Komunikasi dari Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI), Dr Gede Moenanto mengatakan RK di Jawa Barat dianggap potensi menambah suara Ganjar Pranowo. Lantas strategi Partai Golkar mengusung Airlangga Hartarto sekaligus RK.

“Potensi ada, tapi bagaimana peluang RK melawan Anies Baswedan jika sama-sama menjadi Cagub Jawa Barat? Di atas kertas, Anies Baswedan akan mampu unggul dari Ridwan Kamil. Jika di posisi Capres, maka RK harus posisi Capres, posisinya tidak akan mampu meningkatkan kebutuhan suara GP di Jawa Barat, apalagi PDIP saat mengusung Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki dikalahkan oleh Ridwan Kamil,” jelas Gede Moenanto yang juga dosen Fakultas Komunikasi Universitas Pancasila Jakarta kepada Redaksi Jakartasatu.com, 12 September 2023.

Maka, kemungkinan Partai Golkar mendukung Ridwan Kamil juga belum ada kepastian. Demikian juga posisi Partai Golkar di koalisi Prabowo Subianto bisa saja tetap aman, meski yang jadi pasangan Prabowo Subianto bukan Airlangga Hartarto, demikian analisanya.

“Apalagi ada PAN yang ngotot cawapres adalah harus Erick Tohir. Jadi masih terjadi kekosongan untuk cawapres Ganjar Pranowo dan cawapres Prabowo Subianto,” ungkapnya.

Kabarnya, Prabowo Subianto akan menjadikan Gibran anak Jokowi sebagai cawapres, mungkin juga Erick Tohir, dan bisa jadi Airlangga Hartarto.

Rumor terakhir menjelaskan bahwa sosok Ridwan Kamil sedang dielus Partai Golkar untuk menjadi Cagub DKI Jakarta.

“Sedangkan Ganjar Pranowo belum diketahui akan dipasangkan dengan siapa, meski Partai Demokrat masuk, maka potensi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mendampingi Ganjar Pranowo tidak terlalu besar. Diprediksi PDIP akan mengusung kandidat yang berasal dari Nahdlatul Ulama,” pungkasnya. (RED/ATA)