hellowhatanicesurprise | IST
hellowhatanicesurprise | IST

Semua Capres Potensial Berkhianat

By Airahidis

Pengikut, Murid dan Sahabat Sang Orang Pandai Yang Bakal ” Kembali Ditelikung ”

Masa bodo dengan para calon lainnya yang sudah memiliki kejelasan karakter dan stand up, mari kita kupas Capres Anies

Bagi oposan, khianat itu potensial akan datang dari Anies. Taik kucing jika para hewan penjulur lidah katakan, ” Anies akan konsekuen, Anies tidak akan irasional”, terlebih pernyataannya diikuti sumpah. Bagaimana dia bisa bersumpah ? Bukan Anies yang ber – sumpah ? Walau sumpah itu pun ( tetap ) kondisional.

Paham ya sampai disini ? Kalau gak pahami, stop baca, lalu segera hapus, jangan dibaca tulisan terusannya

Argumentasinya :

1. Anies berpasangan dengan para pimpinan sahabat Jokowi si delusian, melalui puluhan kebohongan cita – cita ( mimpi ) yang banyak telah terbukti lips service ;

2. Andai salah satu kontestan dari para capres adalah Jokowisme yang terpilih dari pemilu pilpres, maka ;

2.1. Absolut tidak nisbi, Jokowism terus berlanjut bahkan semakin parah karena tambal sulam, selebihnya mencoba ikuti pola sistim Jokowi, utamanya pada sistim penegakan hukum yang suka – suka, suka acakadut, karena mereka sebagai bagian dari dan aliran nanah rezim kontemporer, bisa dibayangkan !?

2.2. Jangan coba beralibi dengan berbagai tebak – tebak-an, atau sekedar argumen bak orang tak berilmu yang membosankan, ” ohh belum tentu ! ”

2.3. Mereka semua diluar sosok Anies pribadi, adalah individu dan komponen yang terlibat jerat leher.

2.4. Solusinya jika bukan Anies dan jika Anis sekalipun yang memperoleh kursi RI 1 ? Karena sekeliling Anies juga banyak ” aktor intelektual” penjulur lidah.

2.5. Maka dari dan atas nama bangsa namun tanpa traktat bersama para anak bangsa yang berdaulat, akan kembali ke faktor ” ewuh pakewuh “, faktor yang sekedar kehendak eks pejabat atau justru mereka kembali menjabat ? Maka demi balancing factor alasan seolah tepat, yakni kerukunan, dibutuhkan, hal ewuh pakewuh tingkat nasional, tentu ini nyamankan oligarki dan para koncowan dan koncowati, merekalah justru yang menjadi thinkthank. Dengan tetap menjaga semua kavling kepentingan dari agresi ” orang baru “.

Sampai disini paham ? Kalau belum paham atau gak seliner buah pikir, stop , hapus jangan baca.

3. Dari sisi hukum ketatanegraan, masa jabatan Jokowi, dihubungkan dengan setelah hasil Pemilu, jika dimenangkan oleh Anies ( masa bodo kalau yang menang bukan Anies ).

Bersambung, karena terdengar suara adzan dzuhur

3.1. Ketika andai, Pemilu Pilpres dimenangkan, oleh Anies ( sekali lagi ANDAI ). Lalu massa Anies dan akan bertambah dari massa rekrutan yang berada oleh karena sesuai ” sabab pola serangan fajar sebelumnya ” ikut sebagai konstituen pada posisi capres lainnya, namun tahu dan pahami apa yang pernah Jkw dan rezim lakukan, oleh karenanya terjadi joint termasuk para propokator ( para anarko ).

3.2. Kolaborasi masyarakat yang koor minta agar Anies calon presiden, terpilih tegas melaksanakan agenda terhadap semua catatan kejahatan – kejahatan rezim kontemporer, sedang materi agenda, bukankah desakan ini identik adili semua para perilaku dan kebijakan realitas pada saat Jokowi berkuasa, termasuk yang berdiri disebelah Anies. Jika paham sudah punya jawaban ya tentang SEBUAH MAKNA AMBIGU ?

3.3. Bahwa desakan plus anarko pesanan chaos, begitu hebatnya, namun terhadap Jokowi , pemilik wacana 3 periode. Dan perilaku anarkis dengan suara gemuruh adili Jokowi. Maka apa yang terjadi Jokowi Presiden RI. Bapak Wong Cilik yang didesak agar dirinya dan putra dan menantunya serta kroninya para terjerat leher diadili ? saat seorang yang punya tipikal dan bermental Jokowi, yang normatif dan fungsional masih berkuasa sampai dengan Oktober 2024. Dari hasil Pilpres Februari 2024, yang punya jeddah sekian bulan ( vide UU. Pemilu ) ?

4. Maka sejak kemenangan Anies jika pun harus melalui proses dikukuhkan melalui vonis MK. Dari sang semenda. Inipun jikalau ya !

4.1. Seiring suara gemuruh, maka sounding lembut, dengan irama sabar selain didengungkan oleh pengulangan birama Ewuh Pakewuh, juga dimainkan dengan orkes irama melayu dan adat ketimuran lalu mendapat banyak dukungan diantaranya para penjulur lidah, penyabot komando ;

4 2. Kemunculan Para bijaksanawan bijaksanawati, mereka akan mendapatkan dukungan dengan suara prihatin namun penuh penetrasi kepada kawan – kawannya lalu mahluk pemilik lidah penjulur yang ( tadinya ) berposisi oposan, maka bersepakat pada titik koordinat, agar demi kepentingan orang banyak, mengalah dan sama – sama demi masa depan bangsa. Kembali ewuh pakewuh tanpa pentingkan sejarah masa lalu dan dampaknya dari ewuh pakewuh. Kemudian bumi kembali berputar walau tetap pada porosnya.

5. Jokowi & partners pun berhasil adu gertak, oleh sebab yurisdiksi nya kepada aparatur masih berlaku sambil menitipkan beberapa posisi posisi penting, selain pada posisi sektor penegakan hukum, juga pada kedudukan Kemndikbud, oleh sebab dirinya masih memiliki jedda menunggu pelantikan presiden baru prerogatif saat 2024 di Bulan Oktober. Maka saat itulah, terpikir oleh para penjulur lidah, kueh – kueh miliknya bisa hilang, jika tetap mengenang kedaulatan rakyat ditampilkan, akan berbuah status martial law.

6. Maka semua capres potensial berkhianat yang tak bekhianat hanya bakal capres Jokoisme kepada Sang tokoh, bukan setia kepada UUD. 1945.

7. Lalu dengan kubu Anies, yang menang oleh sebab seizin Jokowi, dengan realitas ada tokoh sekuali dan sebelanga dengan Jokowi dan tokoh Srimulat terpapar dugaan maling, Cak Imin. Kemudian irama kembali normal dalam suasana abnormal. Kembali fenomena lupa dengan gejala gejala dinamika yang sebatas berisik pun terus mengalir dan mengalun.

8. Anies yang ” jawara “, akan terus ditempeli rupa- rupa penjilat, ada yg low profile, berdasi , para petani dan peci hitam serta yg ber SORBAN KEPALA yang suka bias yang paling membahayakan bagi masyarakat para pencari keadilan, karena dia ada ditengah dan disekeliling orang baik, otak penjahat ditengah para SORBAN PUTIH ;

9. Rakyat lupa dengan telikungan isu -isu, tidak kokoh dengan harta miliknya kedaulatan berada ditangan rakyat, dan Anies Sang Presiden serta abdinya adalah pengabdi masyarakat yang jika gagal dalam menjalankan amanah suara rakyat , maka suara rakyat dapat mengambilnya kembali ;

10. Waktu terus akan berjalan, tiang bumi dan dindingnya mulai rapuh, dunia mau kiamat, namun yakin, esok matahari tetap terbit, tanda belum kiamat. Dan korbannya seperti biasa adalah orang pinggiran masyarakat umum.

11. Setelah tahu yang bakal mimpi pilpres jagoanya akan unggulpun terkabul, namun demikian. Apakah tetap tak ingin gunakan hakekat tertinggi hak pintas dengan jalan sah KEDAULATAN BERADA DITANGAN RAKYAT. Kalau ya, tetaplah bersabar. Dalam hakekat makna sabar sesungguhnya.

Sungguh yang ada hanya segelintir yang ingin atau serius presentasikan hakekat sebuah kesabaran, namun selebihnya yang sekedar gunakan makna harfiah, amat memalukan bagi orang yang mau bersabar dalam keteguhan dan berfikir.

12. Ohh, kalau begitu kita nesehati saja para Si Sorban Kotor, agar tawadhu, istiqomah. Jawabannya semudah itukah kalian menasihati cucu iblis ? Belum pernah dengar ? ” Barang siapa AKU sesatkan, maka tiada yang dapat memberinya petunjuk “, mereka yang sudah mengagendakannya bersama tim pengikut setan, juga sudah punya jadwal kapan menelikung Sang Pemilik Tongkat Komando, dengan 1001 macam alasan, namun pada pemilik Komando dan para pengikutnya hakekatnya akan selalu menang Insya Allah kelak dihadapanNYA. Wallahu ‘alam bissawaab.

AYOOK GUNAKAN, ” KEDAULATAN DITANGAN RAKYAT “. AGAR TIDAK DIJAJAH OLEH BANGSA SENDIRI.

Sampai disini bisa pahami ya ? Lalu…?

SIAPA BILANG TONGKAT KOMANDO TIDAK INGINKAN ? BULLSHIT, YANG ADA TERIAKAN RAMAI KALIAN ” HANYA TINGGAL TUNGGU KOMANDO ” MALAH KALIAN MINTA VIDEO SERUANNYA‼️ APA BEDANYA DENGAN JARGON NKRI & PANCASILA HARGA MATI ⁉️

Oretan diselesaikan setelah menggema adzan ashar

Salam mimpi siang