Diduga Ada Korupsi, Proyek Bendungan Kalimantan Utara Senilai Rp19,9 M Ternyata Rugikan Negara Rp11 Miliar
JAKARTASATU.COM – Proyek bendungan irigasi milik negara yang berlokasi di Nunukan, Kalimantan Utara, diduga terjerat Bau busuk kasus korupsi.
Dugaan tersebut diasumsikan setelah Tim Jaksa Penyelidik Nunukan melakukan penyelidikan terhadap proses pembangunan bendungan di Kecamatan Krayan.
Proyek yang digagas langsung oleh Presiden Joko Widodo seusai mengabulkan permintaan masyarakat Krayan ini membuat rugi negara Rp11 miliar.
Dilansir inNalar.com dari berbagai sumber, sedimen tersebut terletak di Desa Lembudud, dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Permintaan masyarakat untuk pembuatan bendungan dilakukan karena keinginan yang besar untuk memudahkan pengairan sawah.
Hal ini juga didasari karena selama ini pengairan sawah di daerah tersebut hanya mengandalkan hujan.
Proyek irigasi terdiri dari pembuatan bendungan sungai hingga konstruksi pipa dan konstruksi bendungan dengan beton.
Pengerjaannya sendiri sudah dilaksanakan sejak tahun 2018, dengan total biaya kurang lebih Rp19,9 miliar dari APBN.
Akan tetapi, masyarakat setempat mengaku tidak pernah mendapatkan manfaat dari pembangunan bendungan di Kalimantan Utara tersebut.
Setelah dilakukan penyelidikan pada bulan Februari 2023, diduga proyek bendungan ini merugikan negara sebesar Rp11 miliar akibat korupsi.
Tidak ditemukan sama sekali jejak pembangunan berdasarkan pemantauan dari lokasi pengerjaan oleh penyidik.
Pemandangan batu-batu sungai alami membuat bukti kuat bahwa proyek bendungan di Nunukan, Kalimantan Utara tersebut belum pernah dikerjakan.
Biaya yang sudah diserahkan 100 persen pun diduga telah menguntungkan beberapa pihak tertentu dan tidak pernah dipakai untuk melakukan pembangunan.
Akibatnya, sedimen yang seharusnya digunakan untuk irigasi ini malah manngkrak hingga merugikan masyarakat setempat dan juga negara.
Menanggapi kasus tersebut, tim jaksa penyidik telah memeriksa 16 orang Saksi dan juga 2 orang ahli konstruksi daya air untuk proyek ini.
Adapun kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek bendungan adalah PT Aura Sukses Konstruksi.
EDY/EWIndo/Jaksat