Rem Laju Pemanasan Global, CBA Dorong Pemerintah Bentuk Lembaga Sertifikasi Hutan
JAKARTASATU.COM– Masyarakat dunia kini tengah dicemaskan dengan perubahan iklim yang kian tak menentu. Isu pemanasan global pun menjadi menu utama masyarakat dunia dalam setiap percakapannya. Tingkat kerusakan hutan hujan tropis di negara-negara semisal Indonesia disebut-sebut berkontribusi besar terhadap isu perubahan iklim saat ini.
Menyikapi hal itu, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mendorong adanya aksi konkret dari seluruh komponen masyarakat dan para pemangku kepentingan.
“Isu lingkungan saat ini menjadi tanggungjawab bersama. Semua komponen mesti memiliki tingkat kesadaran dan kepekaan yang tinggi akan keberlangsungan lingkungan yang ramah dan layak huni bagi umat manusia ke depan. Masyarakat harus makin peka atas kondisi yang dirasakan imbas perubahan iklim pun pemerintah mesti mengecek ulang regulasi soal lingkungan yang ada. Apakah sudah sesuai atau justru berdampak terhadap kerusakan lingkungan,” ucap Aktivis 98 itu, Minggu (24/09/2023).
Kembali ke soal isu pemanasan global, Uchok mendorong agar pemerintah membuat langkah konkret dengan membuat lembaga yang memiliki kredibilitas dan kapabilitas dalam melakukan penilaian terhadap operasional perusahaan-perusahaan yang menjalankan praktik usaha kehutanannya sesuai standar perlindungan dan keamanan lingkungan.
“Kita dorong agar pemerintah bentuk lembaga atau badan yang tugasnya melakukan sertifikasi hutan. Artinya lembaga ini fokus melakukan penilaian terhadap aktivitas perusahaan-perusahaan pembalak hutan, ketika penilaiannya bagus maka layak diberikan sertifikat nantinya, tetapi sebaliknya kalau tak sesuai standar maka izin usaha mereka harus dicabut. Lisensi semacam ini harus berdasarkan kriteria yang ketat salah satunya perusahaan mematuhi aturan atau standar lingkungan yang dibuat lembaga itu tadi,” paparnya.
Adapun soal lembaga sertifikasi, kata dia, harus berisikan para ahli yang memiliki integritas dan kredibilitas tinggi.
“Di dalam lembaga ini berisi para ahli dari berbagai bidang seperti lingkungan, ekonomi, geologi dan lainnya,” kata dia.
Terakhir, Uchok mengajak masyarakat agar berani menolak bahkan memboikot produk-produk yang dibuat produsen-produsen yang membuat kerusakan lingkungan.
“Gerakan moral masyarakat diperlukan untuk mengerem laju pemanasan global salah satunya menolak, memboikot barang atau produk yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang tak memiliki komitmen akan keberlangsungan lingkungan yang lebih baik.
Gerakan ini lebih efektif ketimbang berhadapan langsung dengan mereka (perusahaan yang abai terhadap aspek perlindungan dan keberlangsungan lingkungan) yang memiliki kekuatan tak terbatas (finansial, beking). Perusahaan-perusahaan itu jauh lebih takut jika kita masyarakat sebagai konsumen tidak respect terhadap produk-produk mereka,” tegasnya. (Yoss)