Yang Bakal “Hattrick” ltu, Siapa?!
Pada 3 Oktober 2023, saya mendapat undangan dari, Kang Aendra Medita. Dia saya kenal jurnalis senior dan aktivis komunikasi media. –Dia juga pemilik beberapa Media online yang dikenal kritis dalam menyorot kebijakan publik. Meliputi sosial, politik, ekonomi dan budaya–. Undangan tersebut bertempat di sebuah gedung (hall) di kawasan Pati Unus Kebayoran Jakarta Selatan, Selasa kemarin itu.
Acara launching buku bertajuk Sepilihan Kutipan Bijak & Inspiratif: “ANIES BASWEDAN, Sang Pemimpin”.
Menyajikan sesuatu yang berbeda dari gelaran biasanya selama ini dilakukan para timses bacapres persembahkan Anies Baswedan Center (ABC). Acara direka sedemikian rupa. Kesan pertama saat memasuki arena, seolah menelusuri sebuah galeri lukisan. Berjajar karya lukis potret wajah Anies Baswedan, membingkai semua sisi utama. Semua dalam aroma Hitam-Putih karya seniman AR Tanjung.
Peluncuran buku kandidat Pilpres 2024 yang justru sangat langka dipersembahkan ke publik itu juga ditandai kejutan. Untuk kali pertama, Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd, hadir mengantar do’a dan dukungan sepenuh hati. Beliau ibu kandung Anies Baswedan yang terkendala agenda lain.
Setulus do’a sang ibu akan langkah dan cita-cita puteranya hingga beroleh ridho dan pengabulan Illahi Rabbi.
Sebuah acara yang sangat mengedukasi, justru di era persepsi dewasa ini. Senada dalam kata pengantarnya Anies Baswedan: “Jangan Pernah Remehkan Kekuatan Kata-kata”.
Sebuah epilog, “Ketika bicara dokumentasi, yang kerap kali terlintas adalah soal masa lalu. Kita ingin perspektif itu diubah, buku ini tidak hanya bicara soal dokumentasi masa lalu, ikhtiar kami — buku ini bisa menggerakkan pembaca untuk menghadirkan gagasan-gagasan baru di masa depan”.
Rasanya sepakat untuk sepakat dengan frasa “jangan remehkan kekuatan kata-kata”, karena tidak sedikit yang juga meyakini kata adalah do’a. Tentu saja, do’a harus disertai ikhtiar dan upaya serta kreativitas yang nyata. Dengan demikian, seorang pemimpin tidak kehilangan huruf “N” — hanya menjadi seorang pemimpi.
Lantas, apa hubungannya antara launching buku kali ini dengan judul di atas?
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa menilai, PDIP bisa memenangkan pemilihan umum (pemilu) untuk ketigakalinya pada 2024 mendatang — jika mengusung calon presiden (capres) yang populer.
Sepertinya, penilaian Sopa ini malah direalisasi oleh Nasdem. Kalau seandainya capres yang populer ini akhirnya mampu memenangkan pertarungan elektoral nanti, jadi wajar dong kalau ada pertanyaan, yang bakal hattrick itu sebenarnya siapa? Cag ah..!
– Catatan pendek seorang emak-emak dari Bandung. Rita Rossie