Peoples Power di Jatim,
AMIN Picu Arus Perubahan…”
by Faizal Assegaf (kritikus)
Lebih dari satu juta massa pendukung Anies-Imin di Jawa Timur turun ke jalan. Tepat di Sidiarjo, lantunan takbir dan salawat bergema. Memantik pesan tegas solidaritas gerakan perubahan.
Momentum tersebut bagian dari temali konsolidasi politik di sejumlah kota. Santer beredar kabar, pada 19 Oktober, ribuan elemen rakyat akan berbondong-bondong antarkan pasangan AMIN ke KPU.
Silaturahim akbar di Jatim semakin perkuat harapan dan peluang kemenangan AMIN. Secara faktual, realitas itu melucuti rekayasa survei berbayar. Kubu Capres boneka pro Istana makin frustasi.
Menariknya, fenomena gelombang massa pendukung AMIN terjadi sebelum Pilpres digelar. Semangat rakyat tersebut tidak lepas akibat dipicu oleh rasa ketidakadilan dalam benegara.
Rakyat menghendaki lahirnya kepemimpinan nasional yang jujur, amanah dan visioner. Pasangan Anies – Imin tampil menjawab tuntutan tersebut. Mengikat kesadaran rakyat untuk wujutkan perubahan.
Sebaliknya, di kubu status quo, Jokowi, Prabowo dan Ganjar, terlihat terkepung oleh desakan perubahan. Rakyat muak dengan perilaku politik kekuasaan yang licik, korup dan semena-mena.
Pertemuan arus massa pendukung AMIN dalam jumlah besar di Makassar, Jawa Timur dan sejumlah daerah lainnya, adalah gambaran people power. Pada level tertentu dapat memicu ledakan revolusi.
Terlebih jargon gerakan perubahan hadir dari tekat rakyat banyak. Bila kehendak rakyat terus-menerus dijegal dan zalimi, sudah tentu terjadi aksi kemarahan yang sulit dibendung.
Gerakan perubahan, api dalam sekam…!