Politik Hipokrit Jokowi,
Pura-pura Bela Palestina…”
by Faizal Assegaf (kritikus)
Sejak Orde Lama hingga era reformasi, isu Palestina jadi lapak empuk bagi rezim berwatak sekuler. Hanya mondar-mandir ke PBB, pidato omong kosong, modus diplomasi tipu-tipu dan habiskan uang rakyat.
Tidak ada satupun tindakan konkret untuk membela umat Islam yang tertindas di Palestina. Dukungan yang diklaim oleh rezim Jokowi, hanyalah retorika demi meredam amarah umat.
Sikap yang tak beda dengan penguasa di Mesir, Jordan dan sejumlah negara di Timur Tengah. Hal itu tidak lepas akibat terjerat dalam pengaruh hegemoni global alias jaringan Zionis.
Lebih khusus Indonesia, sejak pembentukan negara telah diplot berhaluan sekulerisme. Secara otomatis melahirkan pemimpin nasional dan sistem bernegara yang diperbudak oleh kepentingan asing.
Akibatnya sumber kekayaan alam, sentra-sentra keuangan dan ekonomi strategis diperas selama puluhan dekade. Kekayaan tersebut tanpa disadari ikut berkontribusi menyokong misi Zionis Israel.
Tegasnya, umat Islam berjuang mendirikan negara, tapi secara operasional dikuasai segelintir penguasa. Jangankan membela Palestina, tapi hak umat Islam di negeri ini pun tergusur dan termarginal.
Di tengah situasi itu, umat Islam tak berdaya, hanya menjadi penonton saat kaum muslim dibantai di Irak, Afghanistan, Rohingya, dll. Umat Islam tak punya kewenangan untuk bertindak atas nama negara.
NKRI yang diklaim berpenduduk muslim terbesar di dunia, hanya pemanis. Tidak terbukti hadir dalam kekuatan operasional negara untuk membela kaum muslim yang tertindas di Palestina.
Bangsa Palestina tak punya negara. Sebaliknya umat Islam Indonesia pun tidak memiliki kuasa atas negara. Esensinya sama-sama tertindas dan terzalimi dalam realitas ketidakadilan.
Bangkitlah umat Islam…! #Gazagenocide