Prabowo-Gibran yang Dimaui Jokowi

By. Andrianto Andri/Pengamat Kebangsaan

Karna gengsi sama PAN yang ngotot cawapreskan Erik Thohir, Golkar tidak sudi itu terjadi. Jikalau terjadi, Airlangga Hartarto  bisa digulingkan senior Golkar. Bukankah kursi Golkar lebih besar dari PAN ?

Airlangga lebih baik mutung bersandar ke Gibran.
Senior Golkar tidak akan berani, PAN pun tidak akan keluar dari koalisi.

Jadinya win-win jalan tengah yang klop dengan kemauan Jokowi. Akan lebih aman bila sang putra yang jadi cawapres. Jokowi sudah tahu teori curang meski kali ini akan terjal karena PDIP pasti tidak akan sudi dengan politik dinasti yang sangat purba ala kerajaaan yang penting anake tak peduli akan track record dan kapasitasnya.

PDIP tentu harus berlaku konsisten di mata publik, belum lama Budiman Sujatmiko dipecat. Apakah berlaku juga kepada Gibran.?

PDIP biasa memecat kadernya sudah pernah dilakukan dengan memecat Arifin Panigoro, Laksamana Sukardi, Budi Arie Setiady , Pius Lustrilanang, Rustriningsih dll.

Tapi ini punya dimensi berbeda, memecat Gibran sama sajah melukai Jokowi. Apalagi jelas Jokowi yang inginkan Gibran mentas di panggung politik.  Apalagi bila menang akan mengawal project mercusuar dan amankan aspek hukum.

Gibran Cawapres tentu respon publik juga akan keras, isu politik dinasti akan mengemuka. Memang di luar negri juga terjadi. Tapi ada rasionalitasnya.

Benazir Bhuto dan Indira Gandi naik kepuncak kekuasaan sebagai Perdana Menteri ketika Ayah mereka sudah lama tiada. Ataupun George Bush Jr jadi Gub Texas th 1995 setelah Ayahnya tidak lagi Presiden AS, Texas pun negara bagian terbesar ke 2, setelah Alaska Texas yang luasnya 2 x P.Jawa dengan penduduk 35 jutaaan jiwa,,

Bandingkan sama Gibran yang jadi Walikota saat Ayahnya berkuasa. Lantas Kota Surakarta yang cuman 5 kecamatan dengan penduduk yang 500.000 jiwa.

Tidak terbayangkan bila kelak jadi Wapres yang bilamana keadaan darurat memimpin Republik Indonesia dengan luas 1000 x Surakarta dan 500 kalinya penduduk Surakarta.

Memang ini cawapres bukan CaPres.
Capresnya Prabowo yang publik sangsi dengan usia dan kesehatan Prabowo. Yang usianya melewati usia harapan hidup Rakyat Indonesia.

Tinggal bagaimana tanduk PDIP masihkah runcing atau sudah patah akibat beban degradasi semua bidang selama 9 tahun ini.

Politik KKN Rezim Jokowi memang melampaui era Orla dan Orba digabungkan. Jadi pukulan pahit pula buat Megawati yang sekian lama menjadi penguasa PDIP yang berlakukan kader sebagai Petugas partai yang mesti melewati restunya.

Bahkan kepada Puan Maharani yang track recordnya jauh di atas Gibran, saat ini cuman jadi penonton di kontestasi Pilpres. Megawati sudah terkecoh oleh Jokowi. Apalgi Ganjar Capres yang diusung juga orbitan Jokowi.

Demikian pula cawapresnya Mahfud yang selama ini kam pembantu Jokowi.

Jokowi unggul telak dari Megawati skor 3-0.
(Gibran Cawapres, Ganjar Capres, Mahfud Cawapres)

Seperti kata Rocky Gerung : Jokowi sangat berguna untuk keluarganya tapi tidak untuk Negaranya.