JAKARTASATU.COM – Saat ini di Gaza, rumah sakit kewalahan menangani jumlah pasien yang tinggi, dan dokter kehabisan pasokan medis. Mereka terpaksa melakukan operasi dalam kondisi yang tidak memenuhi standar untuk menyelamatkan nyawa.
Karena pengepungan yang sedang berlangsung, menjalankan operasi medis dan kemanusiaan di Gaza menjadi sangat rumit. Beberapa staf kami terus mendukung berbagai rumah sakit semampu mereka.
Seorang Dokter Ahli Bedah MSF, Obeid, yang berada di Jalur Gaza membagikan kisahnya dengan fasilitas komunikasi seadanya sebagai berikut:
“Ruang operasi kami penuh. Jadi, kami mulai melakukan operasi di lantai, di koridor.
Perempuan ini, yang Anda lihat, adalah seorang ibu. Ia membawa putrinya yang masih kecil yang berumur sekitar 13 tahun, dengan kursi roda.
Dan di lantai ini, saya sedang mengoperasi putra bungsunya, berusia sembilan tahun, yang kakinya setengah diamputasi. Kami kekurangan peralatan operasi dan kami punya banyak kasus, jadi kami lakukan amputasi hanya dengan sedikit obat penenang.
Anda bisa lihat, yang memegang pasien ini di bagian kepala, di adalah ahli anestesi. Dia berusaha menjaga mulut anak itu tetap terbuka untuk mencegah dia tercekik. Jadi, kami mengamputasi dia di depan ibu dan adiknya, karena tidak ada tempat, dan adiknya menunggu untuk dioperasi selanjutnya.
Anda tidak dapat membayangkan ini. Gadis ini, anak berusia 13 tahun, sedang menunggu operasi, menatap saya, saat saya mengamputasi bagian tengah kaki kakaknya. Namun kenyataannya, inilah situasinya.
Ini yang terbaik yang bisa kami lakukan. Kami tidak bisa berbuat lebih banyak. Dan kami berharap Anda bisa sampaikan foto ini kepada kepada dunia. Seluruh dunia.” |WAW-JAKSAT