Hey wanita !
Tak terbayangkan dalam benakku dulu aku hanya mengurus diri sendiri, semenjak berpindahnya tanjung jawab ayahku kepada seorang pria yang meyakinkan ayahku..
Dan saat Allah mempercayakan kesempatan untuk aku memelihara janin dirahimku seakan duniaku berubah 360 derajat.
Langkah kaki yang tidak bisa untuk berbalik arah untuk menjadi aku yang dulu. Saat kaki sudah bergetar, keringat dingin melanda, bahkan suhu badan yang tak ingin mereda aku baru tahu bahwa untuk mendapatkan gelar seorang ibu tak mudah…
Saat masa janin dirahimku berkembang saat itu fikiranku berlari kesan kemari, apa yang aku harus persiapkan, apa aku harus berhenti melangkah meraih gelar duniaku? Untuk tetap melindungi janinku, walaupun saat itu aku sudah hampir sampai digaris finish itu..
Berkecamuk hati ini mana yang harus aku jalani, karena aku tidak bisa untuk berlari untuk mengejar keduanya..
Akhirnya aku memilih untuk tetap meneruskan untuk mendapatkan gelar seorang” ibu”
Teringat indah saat gerak demi gerakan yang aku rasakan sinyal dari janinku saat itu dan hampir waktunya tiba..
Aku merasakan bahwa sakitnya gelombang cintanya, aku tetap harus bertahan untuk terus berjuang untuk menemui wajah anakku..
Saat itu waktu 3 hari ku lewati dengan sangat menguras tenagaku, lalu dokter berkata “hanya jalan operasi yang bisa kita jalani untu bertemu anakku” saat itu aku berpasrah dan menjalani semuanya…
Aku sendiri diruang yang sangat dingin, bersahabat dengan alat-alat medis yang menyayat perutku, tak hentinya mulutku menyebut Robbku agar selamat diriku dan anakku..
Saat itu aku menegerti arti seorang ibu
Rela meninggalkan segala hal untuk sang buah hati
Tak peduli sakitnya sayatan dan perih nya jahitan pada tubuhnya
Tak peduli gelar dunia yang tidak diteruskan untuk mempertahankan buah hatinya
Tak peduli tajamnya suntikan yang berkali kali mwnusuk tubuhnya untuk melindungi buah hatinya
Hanya cinta kasih karena Allah untuk disampaikan kepada buah hatinya..
Walaupun impian dan cita dunia rela ditinggalkan..
Cemoohan yang sering menggelitik telinga nya bahkan sudah tidak dihiraukan lagi..
Terimakasih karena sudah menjadi dan mempertahankan kodrat sebagai wanita yang hebat
Walaupun ilmu kapanpun dimanapun dapat diraih tidak terbatas hanya dengan gedung institusi
Bukan tentang siapa yang paling terbaik tapi kita adalah wanita semua tentang perjuangan entah jalan mana yang akan dijalani. Tidak ada yang salah tentang jalan yang dilalui hanya proses menuju jalannya yang berbeda.
***
Hey lelaki
Hey para lelaki apa kabar?
Jangan mudah menyerah kamu adalah makhluk paling berat Tanggung jawabnya kepada Robb-nya…
Lihatlah tulang pada punggungmu sangat kuat bukan?
Kamu sudah menjadi anak yang harus selalu memberikan baktimu kepada orangtuamu terutama ibu mu untuk menambahkan bekal pahala akhirat mu menju syurga-Nya
Apalgi tugasmu menjadi seorang suami bukan kah bekal ilmu agama sangat penting diajarkan untuk istrimu dan nantinya akan disampaikan kepada anak anakmu menjadikan ladang pahala untuk mu kelak di akhirat nanti?..
Apalagi beratnya menjadi seorang ayah sekaligus lelaki yang harus terus menjemput nafkahnya untuk keluarga..
Ingin ku berikan suatu pengingat indah untuk dirimu..
Berhati-hatilah kamu saat melangkah menjemput nafkahmu karena akan berpengaruh kepada keluarga mu..
Jangan sampai air mata yang mengalir deras yang membasahi pipi anakmu saat menantikan kepulanganmu terasa cuma cuma saat kamu salah melangkah dalam menjemput nafkahmu…
Dan menjadikan akhlak dan adapnya tidak sesuai dengan syariah yang diterapkan..
Didiklah dan arahkan Tanggung jawabmu semaksimal yang kamu bisa tanpa keluar dari koridor syariah yang telah Di tetapkan untuk dirimu (syurga-Mu), istri, anakmu dan nafkahmu..
Perjalan Menuntut Ilmu
Disebuah gedung yang megah ini orang tua yang menitipkan anaknya untuk meraih ilmu-ilmu yang tak sering didapatkan dari gedung megah pada umumnya..
Tak mudah orang tua yang selama 12 tahun mendidik dan merawat anaknya dirumah dan diserahkan kedalam intitusi yang berada dalam gedung megah ini..
Hujan air mata yang cukup deras membasahi pipi kami orang tua untuk melapangkan hati dan berjiwa besar untuk menitipkan anak kami kepada intitusi pendidikan syariah ini..
Untuk bekal kita mencari pahala semaksimal mungkin dalam suatu Lingkungan yang sahdyu dengan lantunan ayat ayat suci yang indah..
Aktivitas yang membiasakan diri untuk tetap taat pada Robb nya..
Ini bukan tentang mengajar dan diajar tapi tentang penilaian yang akan dilaporkan kepada Robb-Nya
Indah saat apa yang disalurkan tentang ilmu akhirat benar dilakukan oleh anak-anak yang dititipkan..
Walaupun tak jarang tangisan yang didengar.. Keluhan yang menyelimuti diri.. Dan hangat nya amarah yang dikeluarkan menjadi kalimat- kalimat sentuhan untuk anak anak didiknya bukan besarnya upah yang diraih tapi berapa besarnya manfaat yang bisa diterima oleh anak-anak didiknya
Tak sebanding rasanya dengan keringat yang keluar, lelahnya tenaga yang terkuras dan waktu yang dikorbankan untuk anak anak didiknya.. Untuk merih pahala dan ridho Robbnya..
Tak sering kami melewatkan waktu indah bersama hangatnya keluarga demi bisa memaksimalkan apa yang diamanahkan para orang tua kepada kami yang akan menjadi laporan kepada Robb-nya…
Ini tentang hati yang lapang dan berjiwa besar dimana menyempurnakan akhlak adalah tugas yang paling berat untuk di sampaikan dan dijalani..
Betapa mudahnya kita untuk menghafalkan lantunan ayat suci tapi beratnya menjalankan ayat suci ini..
Terimakasih telah memilih jalur yang bukan dunia menjadi tujuan untuk diraih tapi akhirat paling utama yang diimpikan..
Tetap Semangat untuk selalu mengedepankan mencari Ridho-Nya..
: Panglima TNI Dampingi Menhan Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan Militer Tiongkok
JAKARTASATU.COM-- Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie...
Habib Umar Alhamid: Gara-gara 'Mulyono' Prabowo Alami Kesulitan?
JAKARTASATU.COM-- Gara-gara 'Mulyono' beternak koruptor dan kebohongan selama memimpin negeri ini. membuat kesulitan Presiden Prabowo Subianto...
Fachrul Razi Nilai Penambahan Masa Reses Anggota DPD Berpotensi Jadi Masalah Hukum
JAKARTASATU.COM-- Mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Aceh, Fachrul...
JAKARTASATU.COM- Analis kebijakan publik Muhammad Said Didu menduga beberapa hal mengapa pagat laut di perairan Tangerang, Banten sulit ditertibkan. Beberapa hal itu ia utara-ungkapkan...
JAKARTASATU.COM- Dokter Tifa tawarkan menu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tingkatkan gizi dan kecerdasan anak-anak Indonesia. Ia tawarkan itu lewat akun X-nya, Jumat.
“Yth...