PEDOMAN MEMILIH CALEG
Oleh Memet Hakim | Pengamat Sosial & Wanhat APIB/APP TNI
Bingung mau pilih caleg mana yang baik dan dapatmemperjuangkan rakyat secara keseluruhan ? Biasanya jikakita kenal dengan calegnya secara pribadi, itu akan lebihmudah menilainya. Tetapi faktanya kan banyak caleg darimulai DPR, DPRD tingkat Provinsi dan DPRD tingkatKabupaten /kota, jadi pasti banyak yang tidak kenal.
Cari track recordnya, di google juga bisa, lewat akses pribadijuga bisa. Ingat anggota legislatif sekarang ini bukan inibukan lagi perwakilan rakyat, tapi perwakilan partai. Ini yang harus diperhatikan agar tidak kecewa, karena kelak merekabekerja untuk partai bukan untuk rakyat. Para caleg ini tidakdapat diharapkan untuk membela kepentingan rakyat, jikabisa diharapkan itu yang terbaik.
Memilih caleg artinya kita harus memilih partainya juga, tidak dapat dipisahkan. Pada tahun 2019 ada 16 partai tapihanya 9 partai yang masuk Senayan, pada tahun 2024 sangat mungkin konfigurasinya berubah dan ada partai baru yang masuk sehingga jumlahnya menjadi 17 parpol. 9 Parpol yang masuk Senayan otomatis lolos
Seperti kita ketahui ada sejumlah undang-undang yang menyengsarakan rakyat seperti turunannya dari Omnibus law, diprotes ribuan orangpun para anggota tidak ada yang menyambut dan bersedia menyampaikan aspirasi rakyattersebut. Nah partai mana saja yang ikut menanda tanganinyaUU yang menyusahkan rakyat ? Partai seperti itu tidak usahdpilih, dilirikpun jangan. Partai yang tidak ikutmenandatangani UU itu tentu layak dipilih. Bagaimanadengan calegnya ? Tentu sama saja.
Pilih yang pasti pasti aja, mana partai yang konsisten belarakyat itulah yang perlu dipilih. Jika ada partai yang hijrah kearah kebaikan, perlu dapat dipertimbangkandipertimbangkan. Partai yang konsisten membela pengusahaasing/aseng jangan didekati, walaupun mereka memberi uang sekalipun. Uangnya boleh saja diambil, tapi memilih adalahhal yang lain.
Rakyat kecil sekarang harus belajar memilah, mana yang buruk dan mana yang baik. Jika ada program BLT dan apasaja yang akan memberi uang jangan ragu, ambil saja. Jika ada Kepala Desa, aparat Kecamatan yang mengarahkan agar memilih pasangan tertentu, untuk keselamatan ikuti saja, tetapi saatnya mencoblos itu lain lagi. Itu hak individu untukmenentukannya.
Jadi pedomannya sangat sederhana, yakni cek rekam jejakindividu caleg ybs, cek partai mana yang selama inimerugikan rakyat dan cek juga partai yang terkait pengaruhneo komunis.. Ciri neo komunis yang mudah dikenali adalahpartai atau individu yang tidak suka pada Islam (Islamphobia).
Menjelang pilpres tentu banyak caleg yang pura-pura Islami dengan menggunakan baju atau jilbab, padahal sehari-haritidak melaksanakan syariat agamanya.
Selamat memilih ………….
Bandung, 4 November 2023