Image By vecstock

Pekan kedua bulan November telah menjadi periode yang dinamis bagi pasar kripto dan Bitcoin. Harga Bitcoin mengalami kenaikan menjelang akhir pekan, mencapai puncak intraday tertinggi di level US$ 37.972, sebelum kemudian bergerak turun di bawah US$ 37.000.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan kenaikan tiba-tiba ini terjadi seiring dengan meningkatnya kehebohan seputar ETF Bitcoin spot, yang memicu gelombang likuidasi jangka pendek dan mendorong harga di pasar kripto naik.

“Kabar terkait ETF BTC spot semakin ramai karena analis Bloomberg optimis bahwa aplikasi tersebut akan mendapatkan persetujuan pada awal tahun 2024, dengan keputusan SEC yang diantisipasi akan diumumkan pada tanggal 17 November mendatang,” kata Fyqieh.

Hingga saat ini, SEC telah menolak berbagai permohonan untuk mengesahkan ETF Bitcoin spot, meskipun banyak pelamar, termasuk BlackRock, Fidelity, ARK Invest, dan 21Shares. Periode pembukaan persetujuan akan berlangsung hingga 17 November, dan jika SEC terus mengikuti pola penundaan, periode tersebut akan diperpanjang hingga 10 Januari 2024.

Tekanan Bitcoin

Fyqieh mengatakan harga Bitcoin mengalami penurunan karena sejumlah pelaku pasar memutuskan untuk mengambil keuntungan atas kenaikan signifikan yang telah tercapai sejauh ini. Kenaikan harga Bitcoin memicu lebih dari US$ 400 juta dalam perdagangan terbuka untuk dilikuidasi, yang merupakan jumlah terbesar sejak bulan Agustus.

“Selain itu, tekanan terhadap Bitcoin juga datang dari kenaikan imbal hasil Treasury AS setelah adanya komentar dari Ketua Fed, Jerome Powell. Penurunan tidak hanya terjadi di pasar kripto, tetapi juga di bursa saham AS, Wall Street, yang mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (9/11) waktu setempat. Penurunan ini menghentikan kenaikan beruntun terpanjang Nasdaq dan S&P 500 dalam dua tahun terakhir,” jelasnya.

Powell mengungkapkan kelegaannya atas penurunan tekanan inflasi, namun mengakui bahwa pencapaian target inflasi sebesar 2% masih akan memakan waktu. Selain itu, Bank Sentral AS “tidak akan ragu” untuk menaikkan suku bunga lagi jika diperlukan. The Fed akan tetap “bergerak hati-hati” untuk mengatasi risiko yang mungkin muncul akibat data ekonomi yang positif dalam beberapa bulan terakhir.

Sentimen Pekan Depan

Setelah Bitcoin mengalami koreksi dan stagnasi, mata uang kripto Ethereum (ETH) mendapat sorotan dengan harga yang melonjak melewati level US$ 2.000. Kenaikan ini terkait dengan berita bahwa BlackRock telah mendaftarkan ETF Ethereum ke Nasdaq. “Sementara sebagian besar mata uang kripto lainnya mengalami penurunan karena rotasi ke altcoin terhenti akibat kekuatan yang ditunjukkan oleh ETH dan BTC,” ungkap Fyqieh.

Meskipun ada beberapa hambatan, harga Bitcoin masih memiliki potensi untuk terus meningkat, mengingat kenaikan sebesar 121% yang telah dicapai sepanjang tahun ini (Year-over-Year). Pergerakan harga dalam dua hari terakhir telah mengangkat indeks Fear & Greed pada Jumat (10/11) ke level “Greed” dengan skor 70, naik dari angka 69 pada hari sebelumnya. Hal ini mencerminkan optimisme investor terhadap pasar Bitcoin.

“Namun, penting untuk diingat bahwa pasar kripto sangat volatil dan rentan terhadap perubahan cepat. Investor harus tetap waspada, terutama mengingat sentimen minggu depan dengan perilisan Consumer Price Index (CPI) AS pada tanggal 14 November dan tanggal 17 November yang menandai penutupan pemerintah AS,” pungkas Fyqieh. |WAW-CSRI