Grand Design Mattoangin International Stadium yang masuk dalam salah satu rincian detail yang ada dalam 148 halaman Visi-Misi AMIN | IST
Grand Design Mattoangin International Stadium yang masuk dalam salah satu rincian detail yang ada dalam 148 halaman Visi-Misi AMIN | IST

Gamechanger Pilpres 2024, Iklan Kampanye Sepi Gara-Gara Anies Baswedan

Oleh: WA Wicaksono, Analis Iklan dan Pencitraan
Beberapa kawan konsultan branding dan iklan politik mengeluh. Pemilu 2024 kali ini terasa berbeda. Cenderung paceklik produksi iklan kampanye politik yang tidak sehiruk pikuk dengan suasana kampanye Pemilu di tahun-tahun 2019 dan sebelumnya.
Faktanya memang, pertarungan sengit iklan kampanye Pilpres 2024 nampaknya tidak mencapai intensitas yang sama dengan pesta demokrasi sebelumnya pada tahun 2019. Berbeda dengan masa pemilu di tahun lalu yang seringkali gemerlap dengan serangan kampanye di media mainstream maupun sosial media, tahun ini terasa lebih sepi atau boleh dibilang damai.
Usut punya usut, biang kerok penyebabnya adalah kehadiran calon presiden Anies Baswedan. Tidak seperti masa kampanye dulu-dulu, masa kampanye kali ini tidak seruwet sebelumnya. Bahkan media televisi yang biasanya sangat ramai dipenuhi tv commercial para kontestan, boleh dibilang kali ini hanya diwarnai oleh segelintir kanddidat saja. Sebut saja pasangan Ganjar-Mahfud yang notabene didukung partai pemilik konglomerat media, Partai Perindo dengan MNC Groupnya dan RCTI-nya.
Dominasi iklan tv commercial Ganjar Mahfud yang selalu beriringan dengan iklan partai Perindo nampak begitu menyolok, meninggalkan pesaing-pesaing lainnya yang terkesan minim eksposur. Mungkin iklan Prabowo-Gibran, Golkar, PSI, PAN, Gerindra, Demokrat, PKS dan beberapa partai lainnya agak sedikit muncul juga meskipun itu tidak sebanding jika dibandingkan dengan dominasi iklan Perindo dan Ganjar-Mahfud yang terkadang juga dipaksakan untuk masuk pada program Adzan Maghrib dan beberapa realiti show yang populer.
Fenomena ini setidaknya memberikan kesan bahwa perang iklan kampanye Pilpres kali ini memang benar-benar lebih terfokus dan kurang gaduh dibanding sebelumnya.
Bahkan suasana di dunia maya atau sosial media, di mana serangan dan kontra-serangan biasanya menjadi pemandangan sehari-hari selama kampanye, kini terasa lebih damai. Twitwar yang biasanya penuh dengan hoax, kampanye hitam, dan eksploitasi kontroversi tampaknya berkurang intensitasnya. Netizen tidak lagi disuguhi drama yang melelahkan, dan perdebatan di media sosial tidak mencapai tingkat ketegangan yang sama seperti sebelumnya.
Kembali semua ini gara-gara Anies Baswedan. Pasalnya sejak resmi menjadi pionir capres yang dengan berani mengumumkan pencalonannya, Anies berhasil mencuri perhatian dengan keputusannya untuk memfokuskan kampanye pada gagasan dan ide-ide konkret saja. Nah gebrakan Anies inilah yang nampaknya telah menciptakan dinamika baru dalam pertarungan Pilpres 2024 sekarang. Anies tampil menjadi “gamechanger” Pilpres 2024 yang membuat suasana menjadi berbeda.
Anies Baswedan, yang dikenal sebagai sosok yang peduli pada isu-isu pendidikan dan pembangunan, telah mengubah narasi kampanye menjadi lebih serius. Sebagai bekal pencapresannya, Anies tidak hanya menyuguhkan janji-janji kosong, melainkan merinci ratusan halaman visi-misi yang memaparkan permasalahan bangsa dan solusi apa yang ditawarkannya secara mendalam dan serius. Pendekatan ini memberikan kesan bahwa pertarungan Pilpres kali ini lebih fokus pada substansi gagasan dan rencana kerja, bukan sekadar retorika kosong.
Tentu saja banyak penilaian yang menganggap ini sebagai fenomena positif maupun yang menganggapnya negatif. Namun keputusan Anies untuk menjadikan pertarungan ini sebagai perang gagasan sepertinya berhasil menimbulkan dampak yang signifikan. Persaingan menjadi lebih bersifat akademis dan teknokratis, sedangkan elemen-elemen dramatis dan emosional yang biasanya menarik perhatian massa tampaknya terabaikan. Hal ini mungkin menjadi alasan utama mengapa kampanye Pilpres 2024 terasa sepi dan kurang mengguncang perseteruan perbincangan publik.
Anehnya strategi zelenial yang dilontarkan pasangan Prabowo-Gibran yang mencoba mencuri perhatian dengan pendekatan yang berbeda pun kurang eksplosif. Gimmick Gemoy yang ditampilkan Prabowo Gibran di media sosial umtuk menyasar khususnya kalangan Gen Z dan Milenial, ternyata dampaknya belum sepenuhnya terlihat dalam dinamika kampanye. Bahkan strategi ini justru dikritisi oleh beberapa pengamat sebagai strategi yang bukan mencerdaskan kalangan zelenial dan milenial, malah justru melecehkan kecerdasan mereka.
Masa kampanye resmi sesuai jadwal yang ditetapkan KPU telah bergulir. Kick off telah dilakukan, apakah fenomena perubahan gaya kampanye yang lebh berkualitas yang dimulai oleh Anies ini akan tetap bertahan? Entahlah, yang jelas hingga saat ini, Pilpres 2024 telah menjadi panggung pertarungan politik yang berbeda dari sebelumnya. Gagasan-gagasan konkret dan visi-misi mendalam dari Anies Baswedan telah mengubah paradigma perpolitikan dalam kampanye menjadi lebih serius dan substansial. Meskipun sepi dari sorotan media dan twitwar yang memanas, perang ide dan gagasan diharapkan dapat memberikan arah yang lebih jelas bagi masa depan bangsa. The game has changed. Apakah perubahan permainan akan menghadirkan pemimpin baru yang mampu membawa perubahan bagi Indonesia? Tentu saja iki kembali kepada pilihan Anda, seluruh rakyat Indonesialah yang akan menentukannya. Tabik.
Grand Design Mattoangin International Stadium yang masuk dalam salah satu rincian detail visi misi AMIN | ig@aniesbaswedan
Grand Design Mattoangin International Stadium yang masuk dalam salah satu rincian detail visi misi AMIN | ig@aniesbaswedan