Ketua BEM UGM 2023 Gielbran: Saat Ini Sedang Berlangsung Orde Paling Baru
JAKARTASATU.COM– Aliansi Mahasiswa Indonesia Untuk Demokrasi (Alamaide) gelar diakusi mahasiswa bertajuk “Korupsi dan Politik Dinasti Jokowi” diskusi dipandu Hersubeno Arief. Dskusi diseleggarakan di Jakarta. Kamis 7 /12/2023.
Narasumber yang dihadirkan dalam diskusi mahasiswa :
Ubedillah Badrun Sosilog Politik dan Kaprodi UNJ
Melki Sasek Hunang Mahasiwa kwtua BEM UI 2023
Gielbran Muhammad ketua BEM UGM 2023
Reno Suwono Menko Sospol KM ITB
Abdillah Faqih Koord Alamaide Bandung
Andito Galih Pratisto Ketua Umum DPN KM UGJ Cirebon
Ketua BEM UGM 2023 Gielbran menyatakan sekarang sedang terjadi Orde Paling Baru. Sebagai orang Jawa ia memahami falsafah Jawa.
Gilbran menilai Jokowi yang orang Jawa mengutamakan kekuasaan, etika belakangan.
“Jadi Jokowi liciknya keterlaluan. Apalagi saya dengar BLT akan diperpanjang sampai bulan Juli 2024, artinya mereka sudah prediksi dua putaran,” ungkapnya.
Gielbran merasa bingung menghadapi capres cawapres yang dua duanya cacat. Capresnya produk gagal reformasi dan cawapresnya anak haram konstitusi. Mereka mau pimpin negara sebesar ini.
Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain kecuali Jokowi harus tumbang. Mereka tanpa malu, secara vulgar unjuk melanggengkan kekuasaan. Bukan rezim yang terlalu kuat, tapi kita yang terlalu lemah.
“Ada musuh bersama di depan kita. Saya tidak suka Jokowi dan trahnya. Tidak ada alasan untuk berdiam diri. Dalam waktu dekat alumni akan menobatkan Jokowi sebagai alumni paling menjijikkan di UGM sepanjang sejarah, dia paling culas dan serakah,” tuturnya.
Sementara Reno Suwono Menkonya Sospol KM ITB menyebutkan bahwa Ketua MK, Ketua KPK yang seperti itu menunjukkan bahwa satu lumbung isinya tikus semua.
“Seracun itukah kekuasaan?,” tanyanya kepada audience mahasiswa dari berbagai daerah.
Galih Pratisto Ketua Umum DPN KM UGJ Cirebon yang mendapat giliran bicara menyatakan bahwa dirinya meyakini Jokowi sudah menyiapkan kecurangan sejak lama.
“Saya ingin bertanya, Pemilu ini pesta demokrasi atau pesta oligarki?”, tanyanya
Galih mengharapkan mahasiswa harus menjadi poros keempat.
Di tempat yang sama, Fakih dari Politeknik Negeri Bandung yang juga merupakan Koord ALAMAIDE Bandung menegaskan bahwa demokrasi hari ini mirip restoran, yang mana depannya bersih akan tetapi dapurnya kotor dan menjijikkan.
“Inilah kegagalan pemimpin menghasilkan kebijakan berkualitas. Mengutip pernyataan Gielbran, negara sebesar ini akan dipimpin oleh orang yang otaknya sekecil otak Gibran,” pungkasnya. (Yoss)