yoss/jaksat
yoss/jaksat

KIB Kolaborasi Bersama BEM Se-Sulawesi Tenggara: Sidang Pikiran Mahasiswa Mendorong Perubahan

JAKARTASATU.COM– Sekber Kuning Ijo Biru ( KIB) kolaborasi bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se Sulawesi Tenggara  menggelar dialog perubahan bertajuk “Sidang Pikiran Mahasiswa Mendorong Perubahan” di Kendari, Kamis (7/11/2023).
Acara ini di hadiri mahasiswa berasal dari antara lain Universitas Halu Oleo, UIN Kendari, Universitas Muhammadiyah, UNSA dll.
Yusuf Tawulo Ketua Dewan Pembina TKP Indonesia dalam pembukaan acara mengatakan terjadinya ketidakadilan akibat ketimpangan makin melebar.
“Kini publik Sultra berharap terjadi perubahan dengan kepemimpinan yang bukan penerus rezim,” ujarnya.
Dilanjutkan dengan paparan Saut Situmorang  menyoroti terjun bebasnya indeks Korupsi yang akibatnya kemandekan perekonomian.
“Terjadinya kontrol yang lemah  sehingga korupsi mulai menggila di semua sektor, khususnya sektor tambang, dimana Sultra penghasil utama Nikel di dunia,” ungkap mantan Komisioner KPK ini.
“Sultra penghasil utama nilel namun tidak korelasi dengan kesejahtraan rakyat Sultra. Maka Mahasiswa harus pandai memilih Capres yang punya komitmen memberantas Korupsi yakni pasangan AMIN,” tandas Saut Situmorang.
Habil Marati turut memaparkan dengan  menyoroti UUD 45 pasal 33 kekayaan alam mesti di kuasai Negara. Namun faktanya nikel di Sulawesi Tenggara dikuasai segelintir elite di pucuk rezim yang berkongsi dengan luar negeri yakni RRC.
“Sehingga  Nikel jadi jadi kutukan sumber daya alam. Nikelnya diangkut ke RRC, tapi limbahya berdampak ekologis lingkungan,”ungkap Habil di hadapan mahasiswa.
Habil Marati menilai rezim Jokowi melakukan upaya manipulasi konstitusi demi kekuasaan menabrak UUD tentang pembatasan  periode Presiden.
Habil Marati katakan 195 juta rakyat dalam usia produktif bonus demograpi 2023-2035, tapi policy rezim Jokwi tidak mendukung,  sehingga berdampak menjadi beban negara.
Habil Marati yakinkan kepada para mahasiswa hanya psaslon AMIN yang milki konsep dengan track record teruji yang dapat menjawab kebutuhan bangsa.
Di tempat yang sama Geiz Khalifah dalam diskusi dengan mahasiswa soroti kepemimpinan dilihat dari track recordya sehingga  mahasiswa tidak memilih kucing dalam karung.
“Capres AMIN sudah buktikan keberhasilan membangun Jakarta,ehingga layak diberikan tanggung jawab membangun Indonesia,” ujar Geiz.
Puncak acara paparan Rocky Gerung yang menyoroti menguatnya otoriterisme yang dulu era reformasi ditumbangkan Mahasiswa. Di resim ini justru dibangun kembali.
Kini sikond lebihi era Orba kata Rocky, ambisi seorang Jokowi yang berusaha terus berkuasa. Melalui putranya Gibran Rakabuming dengan melabrak UU dengan manfaatkan perangkat MK.
Rocky Gerung mengajak Mahasiswa penuhi panggilan tugas sebagai lonceng gerakan moral dimana Reformasi mau di bajak demi kepentingan kekuasaan pribadi.
Rocky Gerung minta mahasiswa cerdas memilih Capres yang bakal menentukan masa depan. Ia sebut capres yang berlatar aktivis  layak didukung  mahasiswa.
Acara diikuti ratusan mahasiswa dilanjutkan tanya jawab kritis. Turut serta hadir rombongan dari KIB Andrianto Andri, Sirojudin Wahab, dll. (Yoss)