Koordinator Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB) Nandang Wira Kusumah
Koordinator Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB) Nandang Wira Kusumah

Mengaku Diintimidasi Saat Gelar “Musuh Bebuyutan”, Nandang Wira Kusumah Sebut Butet Provokatif

JAKARTASATU.COM– Koordinator Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB) Nandang Wira Kusumah menyatakan Butet Kartaredjasa telah melakukan provokasi dan penggiringan isu terhadap masyarakat dengan mengatakan bahwa pihak kepolisian dan pemerintah adalah merupakan new orba.
Dengan mengatakan selamat datang Orba, pada pentas Pertunjukan teaternya  bertajuk “Musuh Bebuyutan” di taman ismail marzuki (TIM),  Butet Kartaredjasa menyampaikan di dalam pentas teater tersebut mengatakan “Pertunjukan kali ini setelah 41 kali main, baru kali ini saya harus membuat surat pernyataan tertulis kepada polisi, bahwa saya harus berkomitmen tidak ada unsur politik didalam pertunjukan ucapnya seperti pada potongan video yang di tayangkan Kompas TV, Selasa (5/12/2023. Dan Butet kemudian menyebut adanya intimidasi yang dilakukan anggota polisi seperti yang  pernah terjadi pada masa rezim orde baru.
Demikian disampaikan Nandang Wira Kusumah kepada redaksi. Jakarta, Kamis 7/12/2023.
Koordinator Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB) menilai pernyataannya tersebut berisikan hasutan, fitnah, menyebarkan hoax dan membuat onar, serta berpotensi dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga perlu dilakukan tindakan tegas oleh kepolisian Republik Indonesia agar kerukunan hidup di masyakat dapat tetap terjaga.
“Dan saya sangat meyakini bahwa Kepolisian Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Pak Sigit Sulistyo Prabowo selain profesional dan juga netral dalam Pemiu kali ini, karena terbukti pertunjukan tersebut telah mengantongi ijin walaupun faktanya isi dari naskah pementasan tersebut sarat dengan satir, sindiran terhadap penerinrah terutama Presiden Joko Widodo,” beber Wira.
“Malah saya justru mensinyalir bahwa pertunjukan  tersebut penuh dengan muatan poltik, sehingga kejadian ini benar-benar digiring menjadi bola salju yang cenderung menjelekan penerintahan dan kepoisian,” pungkasnya.(Yoss)