Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia dalam Dialog Akhir Tahun bersama Dewan Komisioner OJK | IST
Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia dalam Dialog Akhir Tahun bersama Dewan Komisioner OJK | IST
JAKARTASATU.COM — Indonesia, sebagai negara yang mengalami pertumbuhan pesat dalam sektor keuangan digital, kini semakin mengakui pentingnya peran aset kripto dalam perkembangannya. Aset kripto telah memainkan peran kunci dalam evolusi sektor keuangan digital di Indonesia, membantu meningkatkan inklusi keuangan dan membuka peluang investasi yang baru.
Dalam upaya memperdalam pembahasan mengenai hal ini, Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia baru-baru ini berpartisipasi dalam Dialog Akhir Tahun bersama Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan Indonesia) dan para pemangku kepentingan di Industri Jasa Keuangan pada Senin, 4 Desember 2023. Tujuan utama acara ini adalah untuk memfasilitasi komunikasi bilateral dan merintis landasan untuk Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan pada tahun 2024 (PTIJK2024).
Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia, Yudhono Rawis, mengungkapkan apresiasi atas kesempatan untuk berdialog dengan Dewan Komisioner OJK dan perwakilan industri jasa keuangan. Keterlibatan aktif dalam membangun fondasi untuk PTIJK2024 dianggap sebagai langkah positif menuju kolaborasi yang lebih erat.
“Kami sangat mengapresiasi kesempatan ini untuk berdialog dan mendukung langkah-langkah pemerintah yang efektif dalam mengelola ekosistem kripto di Indonesia, serta mengatasi tantangan pasar global. Asosiasi berkomitmen untuk berkolaborasi guna memperkuat pasar domestik dan ekosistem aset digital,” ujar Yudho juga menjabat sebagai CEO Tokocrypto.
Selain menjadi wadah untuk menyampaikan pandangan dan saran mengenai regulasi kripto di Indonesia, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya memiliki pendekatan regulasi yang fleksibel namun tegas, mengingat dinamika pasar kripto global. Upaya semacam ini diharapkan akan terus mendorong inovasi dan pertumbuhan dalam sektor keuangan digital Indonesia.
Yudho menegaskan bahwa pelaku usaha sangat mendukung kebijakan yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan positif dalam industri aset kripto Indonesia. Dia juga menyoroti pentingnya langkah-langkah pemerintah yang efektif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan ekosistem kripto di Tanah Air.
“Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang erat antara pemerintah dan industri, kita dapat menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor kripto secara seimbang dan berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga akan memastikan keamanan dan perlindungan bagi para investor,” tambahnya.
OJK mencatat bahwa tren investor aset kripto mengalami peningkatan sepanjang tahun 2023, meskipun nilai transaksi menurun. Pada Oktober 2023, jumlah pelanggan aset kripto tercatat sebanyak 18,06 juta, dan nilai transaksi aset kripto selama periode Januari-Oktober 2023 mencapai Rp 104,9 triliun.
Meski pada tahun 2021, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai angka yang tinggi, yaitu Rp 859,4 triliun, namun pada tahun 2022, nilai transaksi tersebut mengalami penurunan drastis menjadi Rp 306,4 triliun.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya OJK Agusman, dan Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi | WAW-JAKSAT