Suara Aksi Lilin Keprihatinan “Komite Penegak Konstitusi” Dalam Pelaksanaan Pemilu 2024.

MN LAPONG
Presedium PRRI

Aksi semalam hari Jumat, 15 Desember 2023 bersama kawan kawan aktivis yang turun dalam bentuk menyalakan Lilin sebagai bentuk Keprihatinan atas Pelaksanaan Pemilu/Pilpres 2024, di teras KPU aksi kawan kawan aktivis “Komite Peduli Konstitusi” yang merespon siituasi pelaksanaan pemilu hari ini yang dinilai kawan kawan aktivis sulit dijelaskan dengan akal sehat selain dengan aksi protes!

Ungkapan kawan Isti Nugroho malam itu yang menghardik dengan Puisi “Anjing Anjing Konstitusi”, mengeritik habis para manipulator konstitusi, atas kejadian di pusat Institusi Penjaga Konstitusi dikuliti habis oleh Isti Nugroho, dengan mimik “Jijik” sesekali suara mengeras, protes atas wujud Mahkamah Konstitusi yang sudah dirujak menjadi menu Mahkamah Keluarga. Ayah dan Paman cawe cawe memberi karpet merah kepada sang anak, blimbing sayur (istilah nitizen) maju sebagai pahlawan keluarga, dinasti politik “sampean”. KKN pun menjadi halal atas situasi yang sebelumnya menjadi barang Haram dalam tuntutan Reformasi 98 yang menumbangkan Orba-Suharto.

Saudara Beathor Suryadi aktivis yang ikut menumbangkan Suharto dalam Reformasi 98, malam itu menyikapi dengan suara lirih bernada kecewa, protes atas sikap Ketua Ketua partai yang semuanya terlibat dan hanya mementingkan kemenangan, tidak peduli lagi dengan masa depan bangsa untuk generasi berikutnya, bagaimana bisa Konstitusi dan aturan dirubah semena mena. Bentuk Keprihatinan kami Aktivis malam ini bahwa kami masih ada dan hadir untuk menggugah keadaan sebagai bentuk kepedulian kepada masa depan bangsa.

Monolog Ratna Sarumpaet malam itu, memberi pekikan atas Suara “Orang Orang Tolol NKRI”. Ratna Sarumpaet mengantar anak negeri kedalam de’javu anak bangsa atas masa lalu yang suram kembali berulang hari ini. Protesnya terhadap orang orang Tolol Negeri ini, telah membawa situasi negeri sejak era reformasi menjadi makin suram.

Anak Negeri tercabuk dari jatidirinya sebagai anak bangsa yang seharusnya membanggakan menjadi otentik dan tuan di negerinya sendiri, yang terjadi malah sebaliknya, keadilan dan kesejahteran makin jauh karena kekayaan anak negeri hanya di miliki segelintir orang atas nama kapitalisme dan liberalisme yang semakin cenderung feodal. Para pemilik modal dan penguasa menyatu menjajah bangsanya sendiri.

Kesimpulan penulis dari narasi aksi Lilin Keprihatinan Bangsa oleh kawan kawan aktivis Komite Penegak Konstitusi di Depan Kantor KPU atas Pelaksanaan Pemilu 2024 yang faktanya telah dicoreng prilaku jejak KKN Politik Dinasti di Institusi terkait pemilu, itu telah menunjukkan kepada publik Indonesia bahwa Reformasi telah di korupsi oleh para oligarkhi dan dari rezim yang berkuasa, berlangsung massif dan didiamkan baik oleh pranata negara maupun sikap pranata sosial yang cederung abai. Jika situasi ini berlangsung terus maka pilihan bagi para aktivis tidak lain, adalah kembali kepada semangat (Tidak Kompromi) untuk berpantang tunduk, selain bangkit melawan!

Ini mengingatkan saya pada tulisan penutup seorang teman Aktivis Lampung AM Marsudi dari Duri Institute, dalam Gagasan heroik yang hampir sama maknanya. Bahwa, _”Hidup yang tak dipertaruhkan tak akan sanggup di menangkan.”_

Rorotan Village, 16 Des’ 2023.