Zulhas dan Prabowo ig@zulhasan
Zulhas dan Prabowo ig@zulhasan

Zulhas Tidak Elok, Timbulkan Luka Umat Muslim

 

Oleh: Dr Gede Moenanto Soekowati
Dewan penasehat CSI, pakar strategi dan analis politik komunikasi media

Semestinya Zulhas tidak perlu menggunakan salat Maghrib untuk kampanye capres, tidak elok. Itu bayangan dia saja atau memang ada kenyataan yang sebenarnya terjadi seperti itu? Bahkan jika benar ada usai imam membaca Al Fatihah, makmum tidak mengucapkan Aamiin seperti ujaran Zulhas, maka dia wajib menunjukkan rekaman video atau bukti lain.

Bukti lain itu bisa berupa kesaksian jamaah lainnya, setidaknya 2-3 jamaah yang salat Maghrib bersama Zulhas. Yang juga perlu untuk dibuktikan adalah adanya video atau foto jamaah salat Maghrib itu yang tahiyat tidak menggunakan jari telunjuk, tapi dua jari.

Jika tidak bisa dibuktikan, maka yang disampaikan Zulhas adalah hoax meski pun hanya umtuk tujuan kampanye capres.

Dari sisi komunikasi politik, kegiatan untuk melakukan echo atau gema pesan seperti yang dilakukan oleh Zulhas adalah upaya yang kurang sesuai target dan segmentasi khususnya jika berharap ada dampak ikutannya misalnya jadi bertambah simpati pada capres yang didukung Zulhas atau sebaliknya.

Karena ucapan sudah terlontarkan, tak tak bisa ditelan lagi, maka langkah terbaik yang harus dilakukan Ketua Umum PAN itu adalah langsung minta maaf. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Jika dibiarkan, dampaknya adalah bisa menimbulkan dampak kriminalitas karena diduga terjadi penistaan agama.

Dampak lainnya, apa yang dialami oleh sebagian umat Islam akan terganggu karena ibadah salat dikaitkan sama kampanye oleh Zulhas meski dengan alasan apapun, kegiatan itu tidak bisa dibenarkan dan bisa menimbulkan luka di umat Islam yang menunaikan ibadah salat Maghrib.

Segera akhiri bentuk-bentuk pelecehan seperti dilakukan oleh Zulhas meski dampaknya viral, tapi sangat negatif. (*)