Innalillahi wa innailaihi rojiun…Kami berduka cita atas wafatnya Bang Rizal Ramli. Sosok yang konsisten memerangi korupsi, nepotisme, feodalisme, dan konsisten memperjuangkan demokrasi melawan segala macam praktek-praktek penyimpangan.
Sosok beliau, mengingatkan kami masa-masa ketika kuliah dan aktif di pergerakan mahasiswa. Bang Rizal selalu telaten membantu kami mencari data dan mengkonsultasikan bahan saat kami diminta bicara di berbagai forum diskusi ekonomi di Jakarta. Bahkan pada saat itu, sbg mahasiswa kami selalu diterima Bang Rizal. Beliau waktu itu memimpin ECONIT.
Kami punya cerita unik mengenai mesin fax. Suatu ketika di awal dekade 1990an, kami akan melakukan protes demonstrasi tentang pembobolan Bapindo oleh Eddy Tansil, yang melibatkan Menteri Sudomo. Saat itu, kami membutuhkan data-data detil yang tidak bisa didapat lewat koran. Lalu sy tlp minta data dan Bang Rizal ingin mengirimkan data tersebut melalui fax. Permintaan yang membuat kami cukup kebingungan, karena belum pernah menggunakan sebelumnya. Hingga akhirnya dikirimkan data tersebut melalui fax salah satu wartel di Yogyakarta. Akhirnya, berkat Bang Rizal, kami menggunakan mesin fax untuk pertama kalinya.
Saat kami selesai kuliah, orang pertama yang menawari pekerjaan utk jadi asistennya adalah Bang Rizal. Meskipun dengan berat hati kami harus menolak ajakan beliau saat itu, karena ingin meneruskan kuliah master ke Amerika. Namun, hubungan kami terus berjalan dengan baik.
Dan hari ini, kami turut kehilangan seorang pejuang sejati yang sejak muda hingga akhir hayatnya tidak pernah berhenti memikirkan Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih adil. Insya Allah semua amal kebaikan Almarhum akan menjadi kendaraan pada derajat yang mulia di sisi Allah dan akan dicatat dengan tinta emas kehadirannya di Republik ini.
Amin YRA.
Anies Baswedan
(sumber FB)