Awasi Pemilu Curang, Jend Gatot Nurmantyo Serukan Bentuk Posko Indonesia Siaga

JAKARTASATU.COM– Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo mengatakan kepada para mahasiswa setelah lulus mau jadi apa? Di Indonesia sangat sulit mencari dan mendapatkan pekerjaan, bayangkan saja seorang Presiden saja mencarikan pekerjaannya untuk anaknya. Demikian disampaikan dalam diskusi publik bertajuk “Selamatkan Pemilu Yang Demokratis,” diselenggarakan di Kantor KAMI, Jakarta, Sabtu 13/1/2024

Lanjut Ketua Presidium KAMI, bicara tentang pemilu, ia merasa miris membaca hasil survei ICMI per tanggal 17 sampai 27 Desember 2023, hasil laporan menyatakan 90,4% pemilu curang dan ada intervensi dari alat negara yaitu KPU, Bawaslu, TNI , Polri.

“Dari laporan hasil pemilu tersebut maka dampaknya terjadi disintegrasi bangsa di Indonesia jika pemilu dilakukan secara curang. Dan yang lebih mengerikan lagi dengan pertanyaan yang sama 82,5 % akan menyatakan merdeka,” ujarnya

Gatot menegaskan bahwa apa yang ditemukan oleh Pemuda ICMI tersebut merupakan peringatan serius bagi pemerintah Indonesia.

“Ini satu peringatan. Jangan main-main dengan kondisi ini. Bagi siapapun yang tidak mengindahkan peringatan ini, maka dia membiarkan kehancuran,” tandas mantan Panglima TNI ini.

Ketika Bung Karno menyatakan kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan. Kemerdekaan ini artinya untuk seluruh bangsa Indonesia. Kemerdekaan yang dicapai bukan sebagai hadiah tapi perjuangan yang mengorbankan jiwa raga berdarah-darah.

Untuk itu menyelamatkan pemilu yang demokratis dengan perjuangan, siapapun anak bangsa Indonesia memiliki DNA kesatria dan patriot dari nenek moyang kita, juga kaum muda harus berjuang dengan jiwa kesatria , patriot.

Gatot mengingatkan rakyat Indonesia bahwa saat ini masyarakat sedang menghadapi pengkhianat bangsa.

“Saat ini ada ancaman disintegrasi bangsa dan ada upaya pengkhianatan terhadap negara. Kalau kita tidak bangkit, kita akan pecah,” tegasnya.

Gatot menyarankan rakyat Indonesia mencegah perpecahan ini.

“Ayo kita awasi dengan membuat “Posko Indonesia Siaga” agar tidak terjadi perpecahan,” seruannya. (Yoss)