Gus Aam Wahib Wahab : Pernyataan Gus Syaifullah Yusuf Menyesatkan Berbahaya Bagi Persatuan Umat
JAKARTASATU.COM— Pernyataan Sekjen PBNU Saefullah Yusuf “Jangan pilih Paslon Capres dan Cawapres yang didukung Ust Abubakar Bai’asyir apalagi didalamnya ada Amin Rais”, arahnya Jelas bahwa Jangan memilih Paslon no 1
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Demikian disampaikan Gus Aam Wahib Wahab atau lengkapnya Agus Solachul Aam kepada wartawan, Jum’at 19/1/2024
Gus Aam Wahib Wahan menilai pernyataan Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf pernyataan yang sangat tendensius mengarah ke pribadi, pernyataan sesat dan menyesatkan. Sungguh pernyataan yang sangat berbahaya bagi ikhtiar besar Persatuan Umat dan Perubahan.
“Selain itu, pernyataan Sekjen PBNU sepaket dengan Ketum PBNU Yahya Staquf bahkan seirama dengan Khofifah Indar Parawansa satu-satunya Gubernur di seluruh Indonesia yang tidak digantikan pasca jabatannya berakhir, ” ungkapnya
Lebih jauh kata Gus Aam, pernyataan pejabat tinggi PBNU itu sejatinya bagian dari strategi pemenangan Paslon Prabowo Gibran. Mereka berusaha memecah soliditas Keluarga besar warga Nahdliyyin bahkan kalangan umat, nasionalis, religius dan barisan non muslim.
Gus Aam Wahib menegaskan, mereka tahu persis gelombang arus besar berbagai komponen diantaranya Ponpes NU yang besar, sepuh, berpengaruh banyak alumni dan santrinya Para Masyayikh, Kyai, Habaib, Gus Ustadz, Ustadzah yang tergabung dalam berbagai organisasi , tokoh Agama Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat Akademisi, Para Purnawirawan TNI Polri, Milenial, Tenaga Profesional, Para Relawan seluruh Indonesia, Masyarakat Indonesia berbondong bondong ke Paslon no 1 AMIN.
Para petinggi PBNU dan Muslimat sengaja dimainkan sebagai pemecah belah soliditas massa pro AMIN, para petinggi PBNU dan Muslimat tidak menyadari dirinya sedang dieksploitasi kekuatan Istana.
Sehingga dengan tanpa rasa malu atau ragu menyalahgunakan otoritasnya/ kekuasaannya untuk kepentingan politik pragmatis
Lanjutnya, yang sangat memprihatinkan sikap pejabat tinggi PBNU dan Muslimat tersebut diatas. Tentu akan diikuti jajaran pengurus PBNU dan Muslimat di berbagai daerah, cabang dan ranting
“Secara kultural bersikap sami’na wa ‘athona jajaran pengurus yang ada dibawah mengakibatkan jajaran pengurus yang dibawah sangat mungkin bingung,hanya ikut saja tanpa tahu
tanpa diberi penjelasan mana Paslon yang terbaik yang seharusnya dipilih diantara ketiga Paslon yang ada
tapi diarahkan hanya memilih Paslon no 2 Prabowo – Gibran,” tutur Gus Aam
“Dan yang menjadi malapetaka besar bagi PBNU bagaimana konsistensi dan komitmen PBNU antara menegakkan
Khithah Nahdlatul Ulama versus Politik Praktis,” tandasnya
Bahkan lebih jauh kata Gus Aam sangat memprihatinkan PBNU dan Muslimat
benar-benar menguasai umat bukan melayani Umat seperti tujuan awal didirikannya NU MELAYANI UMAT
“Yang terjadi penggiringan politiknya hanya untuk memperkuat calon pemimpin yang di didukung Istana,” ujarnya
Sudah seharusnya PBNU muncul, tampil beda sesuai dengan perspektif negara,
NU sebagai Ormas Keagamaan harusnya konsisten menjaga dan memelihara nilai nilai agama, moral, etika dan budaya yang hidup di masyarakat dan menjunjung tinggi kesetiakawanan sosial serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa guna mewujudkan tujuan negara RI. Menjunjung tinggi marwah dan martabat Nahdlatul Ulama. Menegakkan
Khitthah Nahdlatul Ulama.
Dan seharusnya PBNU menerima, bahkan bersyukur kepada Allah SWT bahwa Allah SWT telah menghadirkan dua tokoh dari unsur Ormas besar Muhammadiyyah dan NU Paslon no 1 Capres Cawapres AMIN
dan baru kali ini Indonesia mempunyai
Capres dan Cawapres santri dipersatukan dalam panggung politik kontestasi ini.
Dengan landasan rasa syukur berangkat dari tujuan utama didirikannya Nahdlatul Ulama yaitu membangun, mempertahankan dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Ukhuwah Islamiyyah, Ukhuwah Wathoniyah, Ukhuwah Basyariyyah
Dan seharusnya PBNU melihat dengan mata hati yang bersih dan jernih
diantara ketiga Paslon Capres Cawapres
hanyalah Paslon no 1 Capres Cawapres
AMIN lah menjadi salah satu faktor utama PEMERSATU UMAT juga sebagai wujud nyata pengejawantahan cita- cita besar para pendiri bangsa terwujudnya persatuan umat di Tanah Air ini
Lebih jauh lanjut Gus Aam yang putra mantan Mantan Menteri Agama RI, seharusnya PBNU dengan jiwa kenegaraan melihat Paslon no 1 AMIN tidak hanya dilihat sebatas kontestasi politik pilpres semata
Tapi pemersatu umat di Tanah air
PERSATUAN inilah yg menjadi modal dasar super dahsyat bagi negara RI ke depan. Modal politik yang bernama PERSATUAN menjadi faktor penting dalam merancang bangun kekuatan strategis di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan kedaulatan.
Jika seluruh aspek itu dirancang sedemikian rupa, maka Indonesia yang berkemajuan bukanlah fatamorgana.
Indonesia akan tampil menjadi negara maju Dan Paslon 1 Capres Cawapres AMIN Memang benar benar The Expected leaders Saving Indonesia.
Pimpinan Ponpes Bahrul Ulum Tambak beras Jombang ini mengemukakan apalagi Paslon no 1 Capres-Cawapres
AMIN diusung oleh partai berbasis agama Islam Ahlussunnah Wal Jamaah PKB, PKS dan Partai Nasionalis Partai Nasdem dan didukung oleh Partai Umat yang juga berbasis agama Islam. Sudah semestinya PBNU secara organisasi Jam’ iyyah dan Jamaah Ahlussunah Wal Jamaah – berandil besar dalam sejarah Indonesia baru itu. Inilah waktunya IT’S TIMES NU menjadi Jangkar NKRI, NU menjadi Payungnya NKRI, NU menjadi Pembela Kebenaran dan menegakkan Keadilan
Itulah beberapa catatan penting yang seharusnya dilihat, dibaca dipahami dan dimengerti dijadikan bahan pertimbangan para petinggi PBNU dan Muslimat dengan hati nurani yang bersih, tulus ikhlas dan penuh idealisme. Demi kepentingan yang lebih besar, Kepentingan Persatuan dan Kesatuan bangsa, Kedaulatan dan Keutuhan NKRI.
“Dan demi Perubahan dan Perbaikan menuju masyarakat Indonesia yang adil, sejahtera, makmur dan setara. Yang akhirnya ingin menjadi negara Baldatun Thoyibbatun War Robbun Ghofuur,” pungkasnya. (Yoss)