JAKARTASATU.COM – Dirilis oleh The Torch, buletin mingguan dari Komite Perlindungan Jurnalis (the Committee to Protect Journalists/CPJ) yang menyajikan berita kebebasan pers dan keselamatan jurnalis terkini dari seluruh dunia, saat ini Israel menjadi salah satu negara yang paling banyak memenjarakan jurnalis setelah dimulainya perang Israel-Gaza pada 7 Oktober, berdasarkan temuan sensus penjara CPJ pada tahun 2023.
Israel berada di peringkat keenam—bersama dengan Iran—di belakang Tiongkok, Myanmar, Belarus, Rusia, dan Vietnam.
Secara keseluruhan, CPJ mendokumentasikan 320 jurnalis yang dipenjara karena pekerjaan mereka pada tanggal sensus 1 Desember 2023, turun dari lebih dari 360 jurnalis pada tahun 2022. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi kedua yang dicatat oleh CPJ sejak sensus dimulai pada tahun 1992—sebuah barometer yang meresahkan. otoritarianisme yang mengakar dan kecaman dari pemerintah yang bertekad membungkam suara-suara independen.
Mereka yang dipenjara seringkali menghadapi kondisi yang sangat kejam. Proses hukum sering kali digagalkan karena pihak berwenang memperpanjang penahanan pra-dakwaan dan pra-sidang terhadap jurnalis, dan pengacara jurnalis sendiri menghadapi pembalasan di seluruh dunia.
Penahanan praperadilan yang berkepanjangan dan perlakuan kejam adalah hal biasa, sementara beberapa negara, seperti Rusia dan Ethiopia, bahkan menganiaya jurnalis lintas negara. Di Vietnam, Mesir, dan negara-negara lain, bahkan setelah mereka dibebaskan, jurnalis masih menghadapi larangan bepergian, pembatasan pergerakan lainnya, dan tindakan yang secara efektif membatasi kebebasan mereka.
Daftar jurnalis yang dipenjara berdasarkan jumlah:
💥 Lebih dari 65%—209 jurnalis—yang terdaftar dalam sensus menghadapi tuduhan anti-negara seperti berita palsu dan terorisme sebagai pembalasan atas liputan kritis mereka.
💥 Lebih dari 60 jurnalis di seluruh dunia ditahan tanpa tuduhan apa pun—dan hampir semua jurnalis yang dipenjara di Israel ditahan tanpa tuduhan apa pun.
💥 Secara global, setidaknya 57 jurnalis yang dipenjara di seluruh dunia menjalani hukuman lebih dari 10 tahun atau penjara seumur hidup sebagai pembalasan atas pekerjaan mereka—ini berarti hampir 20% dari seluruh jurnalis yang dipenjara.
💥 Hampir 30% jurnalis yang dipenjara memiliki masalah kesehatan—dan banyak dari mereka tidak memiliki akses terhadap pengobatan atau dokter.