Cak Imin Di Debat Cawapres 2024: Etika Pembangunan Jangan Ugal-ugalan, Jangan Ngangkangi Peraturan, Jangan Sembrono, Ojo Sakarepe Dewe

JAKARTASATU.COM— Debat calon wakil presiden (cawapres) dilaksanakan dengan tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. Debat dilaksanakan di Convention Centre (JCC), Senayan Jakarta, Ahad (21/1/2024)

Debat cawapres ini merupakan debat keempat dalam rangkaian debat capres-cawapres pada Pilpres 2024. Debat ini diikuti oleh tiga kandidat cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.

Debat capres cawapres 4  digelar dengan tema mbangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

Usai debat, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar diberi kesempatan Closing statment oleh moderator.

Muhaimin Iskandar dalam closing stementnya sampaikan Inti dari pembangunan berkelanjutan adalah tidak ada satupun yang ditinggalkan mulai dari petani, peternak, nelayan, masyarakat ada dan seluruh kelompok – kelompok rentan lainnya.

Cawapres nomor urut 1 ini menandaskan  bahwa Pembangunan berkelanjutan jangan diabaikan, malah ngurusi kekuasaan yang berkelanjutan. Oleh karena itu kita harus ingat bahwa qur’an menyatakan “kerusakan di darat dan di laut kerena ulah tangan manusia”, bahkan Paus Fransiskus juga mengingatkan kepada kita semua kita harus melakukan taubat ekologis. Taubat itu dimulai dari etika. Etika lingkungan, etika pembangunan jangan ugal-ugalan, jangan ngangkangi peraturan , jangan sembrono, ojo sakarepe dewe.

“Saudara-saudara sekalian, inshaa Allah kalau AMIN mendapatkan mandat, kita akan sungguh-sungguh yang pertama anggaran khusus untuk mengatasi krisis iklim. Kita tingkatkan secara signifikan termasuk riset implemtasi baru terbarukan. Kita sahkan RUU masyarakat adat secepatnya. Dana subsidi atau dana untuk masyarakat desa ditingkatkan 5 miliar per tahun agar warga desa dapat menikmati pembangunan,” ungkap Muhaimin

Selanjutnya kata Cak Imin panggilan akrabnya, tingkatkan subsidi BBM untuk masyarakat, petani, nelayan miskin dan kelompok rentan lainnya.

Transportasi publik, kendaraan listrik merupakan solusi dengan cara psmbangunan kota.

“Reforma agraria harus dieksekusi untuk memangkas ketimpangan. Saatnya kita berubah saatnya kita pilih Perubahan,” pungkasnya. (Yoss)