Terendah yang Terindah

Oleh: WA Wicaksono
Analis Iklan dan Pencitraan

Sadarkah kita, bahwa pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024 kali ini menyajikan panggung istimewa bagi dua sosok yang awalnya dihadapkan pada elektabilitas terendah, namun dengan keindahan progres kampanye, mereka berhasil menciptakan kejutan yang menakjubkan. Dialah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Pasangan yang menduduki nomor urut 1 ini, mampu menunjukkan keberhasilan dalam menghadirkan perubahan yang signifikan dalam persepsi publik terhadap mereka.

Semula, berbagai lembaga survei yang biasa merilis data elektabilitas para kandidat yang berkontestasi menempatkan pasangan AMIN pada peringkat terendah. Beberapa kali rilis survei selalu begitu, selalu yang terendah. Namun, dengan semangat bodo amat (boam) terhadap hasil survei yang dirilis, didukung tekad dan kerja keras, AMIN berhasil membuktikan bahwa elektabilitas yang rendah bukanlah akhir dari segalanya. Progres kampanye mereka berjalan pelan tapi pasti, menunjukkan tren kenaikan yang menggembirakan.

Sampai akhirnya, pasangan Prabowo-Gibran yang awalnya penuh keyakinan akan mampu memenangkan Pilpres dalam satu putaran karena terus merajai rilis hasil survei, ternyata harus menghadapi kenyataan pahit, melihat elektabilitas Anies-Muhaimin mulai menanjak.Bahkan makin banyak pula pakar dan pengamat politik yang mulai meragukan keyakinan menang satu putaran Prabowo-Gibran dan justru memberikan prediksi bahwa pasangan AMIN akan mampu lolos ke putaran kedua.

Analisis dari berbagai kalangan terus bermunculan dan menunjukkan bahwa pasangan Anies-Muhaimin memiliki potensi besar untuk lolos ke putaran kedua. Bahkan fenomena ini menjadi semakin menarik ketika kemudian banyak analis politik yang meyakini bahwa suara dari pasangan yang kalah kemungkinan besar akan beralih kepada pasangan AMIN. Akibatnya jika hal ini terjadi, maka bukan tidak mungkin Anies-Muhaimin akan tampil menjadi pemenang Pilpres 2024 nanti.

Sebenarnya, fenomena dari tren terendah dan kemudian menjadi terindah bukanlah hal yang baru bagi sosok Anies Baswedan. Pasalnya, pada Pilkada DKI sebelumnya, Anies juga berhasil mencetak kemenangan yang fenomenal. Dimana pada awalnya dia dihadapkan pada elektabilitas terendah, namun Anies mampu lolos ke putaran kedua dan membalikkan keadaan menjadi pemenang. Tentunya pengalaman ini menjadi modal berharga bagi Anies-Muhaimin dalam menghadapi Pilpres 2024 kali ini.

Setidaknya, kisah perjuangan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam Pilpres 2024 kali ini, mampu memberikan inspirasi bahwa semua orang bahwa segala sesuatu bisa berubah. Sebuah teladan untuk selalu berjuang meraih harapan meskipun awalnya dihadapkan pada elektabilitas terendah, tekad, kerja keras, dan keindahan progres kampanye mampu mengubah segalanya.

Tentu saja potensi kemenangan pasangan AMIN ini tidak hanya menjadi ancaman bagi pasangan Pilpres lainnya, tetapi juga menjadi harapan bagi banyak pemilih yang memandang sosok mereka sebagai pilihan yang mampu memberikan perubahan positif bagi negara. Dus, Pilpres 2024 tidak hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga panggung bagi perubahan yang indah. Jika benar menjadi kenyataan, maka fenomena terendah yang menjadi terindah dalam kisah Anies-Muhaimin ini adalah bukti bahwa harapan dan perubahan selalu mungkin terjadi dalam dinamika politik Indonesia,meskipun kendala dan tantangan yang dihadapi sangat besar dan kuat. Tabik.