Sketsa Pemilu Serentak: (10) Siapa Caleg Pilihan di Antara Pragmatis?!
Jelang pergantian tahun menandai bulan terakhir masa kampanye. Deretan atribut caleg kian marak di semua ruang publik. Pesan the day Pemilu 2024 kian mendekat. Nyaris semua caleg berharap jadi alias terpilih.
Tak berlebihan. Cuma berbeda kadar. Tak jarang terdengar menanti keajaiban. Itu sisi lain dari sebuah perjudian. Namun, hal pasti — tingkat probabilitas hanya pada kisaran enam prosen saja. Hanya setara itu caleg yang bakal lolos.
Sejumlah besar sekira 84% dari jumlah caleg, dipastikan ompong. Antisipasi pun dilakukan sejumlah rumah sakit. Menyediakan ruang terapi depresi. Tak nyaman membacanya. Tapi begitulah SOP (standard operating procedure) bersesuaian. Masih cukup waktu tersisa menjaga asa. Spasi 47 hari lagi untuk lanjut sosialisasi dan aksi. Pantang menepi. Betapa pun berkonsekuensi kalkulasi amunisi.
Saatnya para caleg uji nyali. Ruang dan peluang tak boleh terbuang. Konon dilarang tidur siang. Rentang yang memaksa begadang. Kalau tak mau tertendang. Hari-hari yang mengusik bayang. Menantang. Sederet semangat termonitor. Sejumlah kiat membungkus tekad. Pun strategi pamungkas yang tak sekadar bias. Mengerahkan semua kekuatan, demi harapan. Jangan sungkan mengatakan caleg pilihan. Pemilu serentak yang kadung menyentak. Bersamaan itu menginspirasi banyak hal, tak sebatas publikasi.
Di tataran publik, lebih banyak terdengar seputar agenda pilpres. Ikhwal siapa kandidat presiden mendatang. Bahkan, pemilihan DPD (dewan perwakilan daerah) — maaf, cenderung tak populer. Padahal Pemilu Serentak 2024 meliputi lima pilihan.
Memilih caleg (untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota), DPD dan capres/cawapres. Bagi sementara caleg dengan dukungan logistik di atas rata-rata, kian giat beraksi. Bahkan berbagi. Tak cuma “salam tempel”, malah bingkisan serupa sembako. Seolah gambaran pragmatis di hampir semua lini.
Berlaku take and give. Itulah “demokrasi” kini. Seolah tak ada lagi ruang diskusi bab kapasitas dan kompetensi. Distorsi demokrasi.***
– imam wahyudi (iW) jurnalis senior di bandung
