Gus Imin Di Acara Rekan AMIN: Jangan Ngaku Muda Tapi Kelakuan Pra Sejarah

JAKARTASATU.COM— Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar kampanye dan sekaligus hadiri Deklarasi Rekan AMIN Relawan Kawula Muda Nusantara di Waroenk Wow Jln Warung Jati Pasar Minggu pada Ahad, 28/1/2024

Di hadapan ratusan massa Rekan AMIN Muhaimin Iskandar mengatakan kalian hebat punya cita-cita, punya keberanian tidak takut ditebas.

“Tebas dalam bahasa Jawa itu diberi uang recehan lalu diambil, dibeli. Kalau tebas bahasa  Indonesia itu dipotong,” ujar ketua Umum PKB ini

“Kalian mau ditebas?, ” tanya Gus Imin kepada massa dan dijawab tidaaaaaak serempak

” Jangan mau kita ditebas sebab kita yang akan mencatat, mengukir mewarnai sendiri sejarah perubahan,” imbuhnya

Gus Imin mengemukakan bahwa perubahan yang diusung AMIN yang didukung kawula Muda Nusantara Rekan AMIN bahwa niat baik harus dengan cara baik, tidak boleh merusak tatanan.  Harus berdiri di atas kaki sendiri.

“Kalian kaum muda Nusantara ini bukan kawula muda wakanda, bukan ikatan-ikatan wakanda.  Kalian anak muda masa depan yang ingin mewarnai masa depan sendiri. Bukan diwarnai oleh orang lain tapi mewarnai sendiri,” tegas cawapres 2024 ini

“Perubahaaaan…..,” pekik Muhaimin dan disahut massa AMIN…AMIN…AMIN

Alumnus FISIP UGM ini menuturkan tahun 1950, kyai buyut kakek saya Kyai Wahab Hasbullah pendiri Nahdatul Ulama mengatakan ukhuwah nahdiyyah, artinya kebersamaan. Kebersamaan itu bukan sepeti kuda dan pedati dalam hubungan perjalanan sebuah dokar. Tapi hubungan saling menentukan bukan satu menentukan yang lain

“Ucapan KH Hasyim Muzadi, kita tidak ingin disuruh mendorong mobil mogok lalu setelah mobil bisa jalan kita ditinggal, good bye, selamat tinggal,” ungkap Gus Imin

“Mulai dari KH Hasyim Asyari hingga KH Hasyim Muzadi sama, ingin memberi warna,” jelasnya

“Selama masih ada PKB, inshaa Allah Pilpres 2024 menang,” tandas Gus Imin

Gus Imin ceritakan bertemunya dengan Anies Baswedan bukan hal baru. Sebelumnya sudah terjalin bersama-sama di kampus. Kemudian bersatunya menjadi AMIN takdir yang di luar nalar, betapa sulitnya bisa bertemu terlalu banyak tembok yang membuat sulit bertemu. Alhamdulillah akhirnya bisa menjadi AMIN.

Muhaimin ingatkan Kaum Muda Nusantara Rekan AMIN yang sekarang bergabung dalam semangat perubahan dimulai dari meluruskan seluruh keadaan yang sedang tidak baik-baik saja ini.

Soal politik, orang-orang tidak mau mengaku sebagai Indonesia ketika mengkritik karena takut kena kasus hukum, ditangkap, dikriminalisasi maka mengaku sebagai wakanda. Ke depan 2024 kita Inshaa Allah kembalikan  demokrasi yang hakiki.

Kemudian Muhaimin Iskandar menyinggung soal dinasti itu ada pada pra sejarah.

“Yang muda itu bukan soal usia tapi soal kelakuan,” tandasnya

“Wuiiiiiih,” sahut massa takjub

“Jangan ngaku muda tapi kelakuan pra sejarah. Mengandalkan bukan pada dirinya tapi mengandalkan dari nepotisme, dinasti,” beber Gus Imin

Ia menegaskan dinasti dan nepotisme itu perilaku pra sejarah, pra sejarah itu tua sekali, Dinasti itu pra sejarah sebelum kerajaan

“Saya salut kawan-kawan Rekan AMIN, Kawula muda Nusantara telah berani mengambil sekap seperi ini. Berjuang bersama AMIN. Alhamdulillah, Allahuma Amiin, ” ungkapnya

Lanjutnya, muda dalam usia mewujudkan praktek demokrasi dan perjuangan politik untuk kemajuan bangsa. Demokrasi kita luruskan dan kembalikan yang hakiki,  anti KKN anti kolusi, nepotisme.

Gus Imin sebutkan ekonomi, hampir 10 tahun terakhir UMKM hampir tidak ada yang naik kelas. Yang naik kelas yang melalui nepotisme. Kita ingin merubah ini. Kawula harus memperjuangkan ini untuk itu mendukung AMIN

Muhaimin Iskandar menyuinggung soal ekonomi. Ekonomi masyarakat, kaum muda tidak naik kelas akibat keterutupan sistem yang hanya memberikan akses kepada segelintir orang

Inshaa Allah, perunahan akan kami wujudkan ekonomi memberikan peluang yang sama kepada seluruh pelaku ekonomi tanpa pandang bulu. Bukan seperti oligarki untuk orang-orang tertentu, kelompok tertentu.

Makanya nanti ditetapkan tidak boleh pemain merangkap wasit, pembuat aturan sekaligus pemain bisnis. Yang boleh adalah semua aturan harus diposisikan secara terbuka. Dan pelaku usaha harus mendapatkan akses yang sama dalam mewujudkan aturan demokrasi yang fair.

Fair di dalam bidang ekonomi bukan saja mewujudkn ekonomi naik kelas dan demokrasi tetapi mewujudkan ekonomi nasional. Itulah yang disebut perubahan.

Perubahan harus dilakukan karena kita ingin melihat masa depan.

Jaman Presiden Gus Dur ada menteri otonomi daerah, tujuannya untuk keseimbangan antara daerah dan Pusat. Tapi di jaman sekarang ini serba disentralkandisentralkan,  sentralistik. APBN 80 % pusat, 20 % daerah.

“Kaum muda harus berjuang untuk perubahan, untuk nasional, masa depan bangsa,” pungkasnya. (Yoss)