spanduk rakyat | IST
spanduk rakyat | IST

SATU putaran siapa yang akan menang? Gaya yang dicuatkan bagai sebuah keyakinan, tapi semua itu semu. Di tiap kampanye kalau sepi mana ada yang bisa mengklaim itu. Tapi timbul pertanyaannya, bahwa semua kesemuan itu akan jadi sunyi atau tahu diri, jauh kalau dia kaan minta maaf.

Dalam setiap kampanye kami menerima yang banyak pendukung asli publik baik yang diadakan partai pendukung maupun komunitas kelihatan hanya satu saja diantara tidak calon di Pilres 2024 ini.

Akar rumput nampak jelas siapa dia dan apa yang dilakukan survey-survey hanya sebuah kepalsuan dan harusnya  bisa diuji dan kenyataan di lapangan aslinya publik sudah tahu.

Rakyat telah pintar kini gaiz…rasa ingin tahu rakyat juga lebih dari rasa kuatir yang membayangi kenyataan, takutnya ada rekayasa dan kecurangan.

Rakyat juga tak suka kehidupan yang hanya disumpal dengan  bansos yang katanya jadi pribadi padahal inipembagian dengan dana anggaran negara.  Kehidupan itu jujur lebih baik dari pada suka bohong dan rekayasa yang dipertontonkan,  lucunya lagi ketika melakukan bohong tak perna minta maaf. Adalah ironi besar dan sempit pikiran yang selalu buat lagi kepalsuan itu berseri tanpa jeda. Jadi kenapa bangsa ini jadi seperti ini?

Budaya malu katanya diagungkan tapi, rasa malu itu seperti jadi lupa saat dilaksanakan dengan seenak udelnya.

Ada pemilu yang kini makin dekat yang gongnya 14 Februari 2024, lantas apa benar akan ada yang menang satu putaran?

Jangan-jangan ada laporan bahwa tahu akan yang meneruskan program itu, kenyaannya  tahu bahwa ada kepanikan yang dalam dan harus turun dukung sang anak yang jadi salah satu cawapres, dan  mengaku siap kampanye?

Seperyi tak punya rasa malu dan yakin, kenyataan yang berat memang jika kekuasaan jadi ini dikuasai terus. Bagi kami sangat berat mengatakan, jika seorang pemimpin gelisah dapat data dan tahu ada info yang indikais kalau maka nampaknya wajib turun gunung? Apa itu yang mebuat panik, lantas buat apa yakin buat satu putaran jika tiap kampanye jeblok  kosong dan lembaga suvey  yang koar-koar terus yang anehnya mau saja bikin drama picisan yang hanya sekadar di bayar tapi publim dibohongi dengan  seoelah oalh intelktual yang digadaikan tanpa tanggungjawab?

Nah bahkan para pejabat kini nampaknya akan terus ikutan, tapi kenyataannya yang ada satu psangannya saja yang masih ramai jika setiap kampanye sukses dan gemilang…..(am)