EDITORIAL JAKARTASATU.COM: MUNDUR LEBIH TERHORMAT….
ADA yang katanya mau mundur dari kabinet, hebohnya bikin headline media nasional, itu dikatakan  Rabu  24 Januari 2024. Tapi hari ini 31 Januari 2024, belum juga mundur. Tak tahu kenapa apa masih rindu jabatan, yang fasilitasnya lengkap, kemana-mana dikawal ajudan dan semua kebutuhan disiapkan?
Tapi kenapa masih takut mundur? Atau memang takut tak punya lahan lagi dan dapur sepi. Rejeki ada yang ngatur loh….Jabatan hanya sementara, padahal dirimu sedang jadi kandidat. Tapi kenapa masih gunakan fasilitas bangsa dan negara ini yang dimakan dari duit pajak rakyatmu?
Yang di uji untuk mundur ada tiga yang sedang berlaga di Pilres silakan cek saja siapa mereka…
Pemerhati Politik dan Kebangsaan, Rizal Fadillah malah menulis tajam, “Weleh payah juga nih orang. Momentum belum ada ? Mungkin tidak akan ada, sebab tidak jelas kriteria apa untuk sang momentum itu,” tulisnya yang maksudnya di tujukan ke Melkopohukam.
Terlepah siapa yang ada isu mundur lainnya juga sampai saat belum ada geming pasti bahwa ada menteri yang akan mudur, tapi tak ada yang mundur. Apakah ini hanya drama saja, atau hanya ingin meramaikan peta cerita politik jelan akhir msa jabatan tahun ini?
Di Pilres 2024 ini memang ada masih ngendon jabatannya tak mau dilepas, ada menteri dan bahkan ada walikota. Semua dipastikan diduga bahwa fasilitas jabatan masih melekat. Tak malu tah…?
Nah sedikit oto kritik  saja dengan melepas jabatan, maka kelak jika kalah maka jabatan kana lepas. Tapi dengan mempertahankan jabtan dan dia jadi kandidat akan balik duduk lagi, bahkan dengan “seenaknya” masih punya jabatan.
Hal ini bukan sekadar berita bohong bisa di cek para menteri dan juga para anggota DPR yang masih jabat kan nyalon juga. Aturan demi aturan ada tapi esmual seperti dianggap angin lalu.  Bukan hanya itu nilai sebuah pemimpin pun nampaknya panik mau turun gunung dukung anaknya karena maju cawapres. Taka mau tah…?
Jika pemimpin yang akan maju hendaknya lepas dari apapun kepentingannya harusnya mundur dengan santun, maka akan dikenalah dia lebih terhormat dan terpandang. Bukan begitu tah…?
(am)