TAK bisa dipungkiri Pilpres 2024 adalah ruang yang luar biasa, kebiasaan nobar alias nonton bareng bukan sekadar bola, kini nobar debat Piplres 2024 adalah ajang luar biasa.
Debat adu argumen ya. Tentu argumentasi yang jadi acuan berpikir cerdas. Argumen merupakan substansi dari kata demokrasi. Jangan debat kok sama dan kagum satu sama lain bahkan ikut saja dan menambahkan.
Dalam Debat tadi malam (4/02/2024) yang menjadi debat kelima Pilpres 2024 saya tak melihat yang seri bahkan seperti tanpa argumentasi. Ada demokrasi memang harus. Tapi harusnya ada pertarungan kepentingan pemikiran jangan ngekor.
Debat politik itu seru jika satu sama lain pertahankan konsep gagasannya. Dalam debat perlu konsep baru dan ide segar.
Dalam debat Pemilu yang adil dan bebas. Demokrasi di kedepankan. Subuah aspek dasar dari demokrasi. Komitmen untuk kebangsaan dan dalam isu-isu terkini, dalam debat harusnya dikuasai penuh para calon kandidat dan ini akan menyakinkan pada pemilihnya para jagoanny dan untuk menentukan suara dibilik nanti, cara debat inilah bekal suara yang akan di raupnya untuk suara nanti.
Satu hal yang merupakan kemenangan yang diraih dengan susah payah bagi pemilih dilihat dari jagoannya dalam tampil dan meyakinkan—sebelum dan sesudahnya—untuk menjadikan hak pilih itu di capai.
Kelompok paling rentan dalam soal suara banyak yang tak paham antara lain menghadapi banyak hambatan di kotak suara bahkan di mainkan suara-suara itu. Di debat kita akan paham siapa yang layak dipilih.
Presiden Gerald R. Ford bahkan pernah mengatakan soal democracy-debate adalah pertukaran ide. Pemilu yang adil dan bebas. dan dia membuat school Institusi demokrasi. “Ini adalah aspek mendasar dari demokrasi kita, dan hal ini memerlukan kerja keras, Debat Capres, Salah satu isu yang sempat disinggung dalam Debat Capres adalah mengenai kebebasan berekspresi dan berpendapat.
Hak untuk memilih adalah keyakinan dan tidak ada yang boleh mengganggu hak pilih itu apalagi dicurangi karena semua yang sangat berharga dan rakyat harus senang dan puas dong dengan pilihannya. Apa debat semalam rakyat suka? Tabik…!!!
aendra medita, anggota Pusat Kajian Komunikasi Politik (PKKP) Indonesia