Catatan Rabu Pagi di Sawangan.

Dinasty Politik = Dinasty Kecurangan?

By Muslim Arbi
Pengamat Politik Dinasty

Dinasty Politik atau Politik Dinasty telah dikubur di negeri ini dengan Proklamasi 17 Agustus 1945.

Negara Republik yang didirikan di atas fondasi konsitusi oleh Para Funding Fathers dan Founding Mothers.

Dan melalui perjuangan yang penuh pengorbanan, perjuangan bangsa ini mengakhiri Dinasti politik dan sistem monarki atau kerajaan.

Tapi di sepuluh tahun terakhir ini, aroma politik dinasti dan dinasti politik sangat menyengat di bangsa ini.

Dinasty Politik dan Politik Dinastynya saja sudah menyimpang dari tujuan didirikannya negara bangsa ini. Apalagi dinasty itu dibangun di atas fondasi kecurangan dan pelanggaran Konstitusi.

Sebelum hajatan pemilu dan Pilpres. Aroma politik Dinasty dan Dinasty Politik sudah dikritik oleh para tokoh, akademisi dan para aktivis. Tapi nyatanya: kritik dan perlawanan para kritikus itu tidak direspon.

Bahkan menggolkan politik dinasti dan dinasti politik itu bila perlu dengan desain kecurangan. Maka jangan heran kalau kemudian bergemuruh dari berbagai pelosok negeri muncul perlawanan terhadap kecurangan Pilpres dan Pemilu.

Karena ternyata politik dinasti bukan saja didesain di eksekutif tapi juga di legislatif. Bahkan dengan jumawa tidak ada yang bisa mengalahkan kehendaknya. Ya. Kehendak membangun kerajaan? Dan ingin menjadi raja?

Dengan obsesi menjadi raja dan mendirikan Kerajaan itulah. Sehingga dengan cara apapun, akan ditempuh.
Tujuan menghalalkan segala cara.

Menabrak konstitusi, merusak demokrasi dengan tanpa etika dan moral sing penting dinasti politik nya harus berjalan dan langgeng.

Tapi yang paling konyol. Politik Dinasty dan Dinasty politik nya dibangun di atas kecurangan dan politik sandera. Ya sejumlah tokoh politik disandera demi memuluskan kepentingan dinastynya.

Desain kecurangan itu ternyata di persiapkan jauh – jauh hari sebelum tibanya hari pencoblosan.

Dan sekarang ini kecurangan itu mulai dibongkar oleh para Ahli dan Pakar dan di teriaki oleh berbagai Tokoh dari berbagai kalangan.

Apalagi saat ini Dewan memulai langkah-langkah untuk membahas soal kecurangan itu.

Dan hak angket dewan itu memang sudah seharusnya dikongkretkan, demi penyelamatan bangsa dan negara ini dari bahaya kerusakan akibat kecurangan.

Kecurangan itu perlu dibongkar habis di mata publik agar menjadi satu pembelajaran. Karena bangsa ini sangat menjunjung tinggi moral dan kejujuran.

Kecurangan dan penipuan dalam bentuk apapun haruslah diusut, dibongkar dan dihentikan di semua level kekuasaan Eksekutif, Legislatif maupun di Yudikatif.

Jika ingin selamat di bangsa ini maka segera saja akhiri politik dinasti yang sedang diperjuangkan oleh pusat kekuasaan.

Tidak ada lagi moral dan etika di pusat kekuasaan untuk bangun politik Dinasty dan Dinasty politik. Meski dengan kecurangan dan berbagai cara.

Woi, bangsa ini masih memegang teguh, nilai-nilai etika, moral, kejujuran dan ketulusan sebagai fondasi bangun kebangsaan.

Enyahlah wahai pejuang politik Dinasty dan Dinasty Politik. Karena kecurangan yang Anda lakukan itu pasti membangkitkan amarah dan amuk rakyat.

Anda akan ditawur oleh rakyat. Agar Bangsa dan Negeri ini selamat dari bahaya kecurangan, dan ketidakjujuran. Demi terpelihara nilai etika, moral Konstitusi, Demokrasi.

Parung – Bogor:
28 Pebruari 2024

Muslim Arbi
Pengamat Politik Dinasty