Joko Widodo Bilang Drakor dan Itu Nyata Dengan Bintang Kehormatan Untuk Prabowo

JAKARTASATU.COM– Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto mengatakan ternyata hasil reformasi setelah ABRI memecat Prabowo saat ini marwah TNI dipermalukan dan hilang kehormatannya dengan memberikan gelar jenderal kehormatan kepada terduga pelaku pelanggaran HAM berat di Indonesia. Prabowo diberhentikan dari dinas kemiliteran karena terlibat kasus penculikan dan penghilangan paksa sejumlah aktivis pro-demokrasi pada 1997 sampai 1998.

Demikian disampaikan Hari Purwanto kepada wartawan, Jakarta Rabu, 28/2/2024

Hari menegaskan Jokowi sendiri yang pada akhirnya melawan agenda reformasi yang tidak berkomitmen untuk menyelesaikan kasus pelanggaran malah memberikan pangkat kehormatan kepada Prabowo yang telah ditetapkan bersalah dan terbukti melakukan penyimpangan maupun kesalahan terkait penculikan terhadap beberapa aktivis prodemokrasi pada 1998 berdasarkan Keputusan Dewan Kehormatan Perwira Nomor KEP/03/VIII/1998/DKP.

“Benar yang dikatakan Jokowi bahwa Drakor (Drama Korea) itu nyata adanya. Dan pemain utamanya adalah Joko Widodo sendiri,” tandas Hari.

“Pangkat kehormatan bagi Prabowo sekaligus dinilai bertentangan dengan janji Presiden Jokowi. Lewat Nawacitanya Jokowi pernah berjanji untuk menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM berat sejak 2014 lalu,” jelasnya. (Yoss)