Yoss-Jaksat
Yoss-Jaksat
Aksi Gerakan Rakyat: Dukung Hak Angket  DPR RI,  Bongkar Pemilu Curang, Makzulkan Jokowi Perusak Demokrasi
JAKARTASATU.COM– Gerakan  Rakyat Tolak Pemilu Curang kembali digelar di depan Gedung DPR. Jakarta, Selasa 5/3/2024. Gerakan ini untuk mendukung pelaksanaan hak angket oleh DPR RI.
Salah seorang orator dalam orasinya mengatakan,  mereka berkumpul dalam rangka menolak ketidakbecusan penyelenggaraan pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Hari ini kita berkumpul di sini dalam rangka kita menolak ketidakbecusan dalam penyelenggaraan pemilu,” ujar Winston Herlanjaya salah seorang orator.
“Menyikapi situasi politik yang terjadi di masyarakat pada saat ini semakin memprihatinkan pasca pemilu 2024 yang sangat mengancam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.” imbuhnya di atas mimbar.
Orator lainnya yaitu Affandi dalam aksi unjuk rasa tersebut mengatakan, pihaknya berharap agar para wakil rakyat berkenan menyambut aspirasi rakyat yang protes atas kebijakan dan kecurangan pemilu.
 Affandi Ismail sampaikan kepada para orator yang ingin sampaikan pendapat di mobil komando yang tersedia 3 mobil.
“Kita batasi maksimal lima menit (tiap orang berorasi) karena jam 3 sore kita ingin supaya para wakil rakyat yang di dalam menghampiri masa aksi dan kemudian menyambut aspirasi kita tentang realisasi hak angket kecurangan pemilu.” ujarnya.
“Tentang penolakan kenaikan harga sembako, dan tentang makzulkan atau lengserkan Jokowi dengan segera,” tambahnya.
Kemudian para orator secara bergantian membacakan sejumlah petisi yang salah satu isinya adalah menolak hasil Pilpres pada Pemilu 2024.
“Menolak hasil pilpres yang dihasilkan pada tanggal 14 Februari 2024.”
“Kedua, meminta dilaksanakan pemilihan ulang presiden dan wakil presiden 2024 dan mengganti para komisioner KPU dan Komisioner Bawaslu,” tambahnya membacakan petisi.
Ketiga, memprotes keras deklarasi kemenangan paslon nomor dua yang dilakukan berdasarkan quick count.
“Keempat, meminta Bawaslu untuk memproses secara hukum paslon nomor dua atas deklarasi kemenangan tersebut.”
Kelima, mereka juga meminta kepada pihak berwenang untuk mendiskualifikasi pasangan calon nomor 02.
Aksi tersebut juga diwarnai dengan pembakaran ban bekas oleh sejumlah orang.
Ada dua kubu massa yang menggelar aksi demonstrasi di depan DPR. Kelompok yang berdemonstrasi adalah massa dari Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi dan Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Cinta Indonesia.
Kelompok Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi menuntut mendukung hak angket, sedangkan Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Cinta Indonesia menolak hak angket.
Massa dari kelompok pendukung hak angket pun bertambah banyak. Ada dua mobil komando yang berada di kubu pendukung hak angket.
Terlihat juga spanduk besar yang dibawa pendukung hak angket bertuliskan Dukung Hak Angket  DPR RI,  Bongkar Pemilu Curang, Makzulkan Jokowi Perusak Demokrasi dari massa KARAM ( Koalisi Rakyat Menggugat Demokrasi.
Spanduk lainnya ada yang bergambar Garuda Pancasila, foto Jokowi, dan tulisan ‘Give The Example of Nepotism’.
Hingga jam 15.00 massa terus bertambah dari alumni UI (Universitas Indonesia).
Dua kubu itu melakukan orasi yang bertolak belakang. Petugas kepolisian pun berjaga di lokasi.
Polisi melakukan penyekatan di depan Kompleks Parlemen Gedung DPR, MPR, dan DPD. Mereka membagi dua area depan gedung DPR itu dengan besi dan barikade beton. (Yoss)