Berhala Korupsi Ups!
Oleh: Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis
Apakah perlu bertanya pada daun, mengapa kamu gugur dari reranting, lantas kering hancur jadi debu. Asal tanah kembali pada tanah, demikian esensi kematian. Masih banyak manusia baik mampu membawa dirinya untuk tidak melakukan tindakan merugikan bangsanya. Sekalipun di tengah arena korupsi top jadi berhala.
Pemicu bocornya anggaran sebuah negeri atas angin ataupun atas awan, atau negeri dimanapun, ko.rup.si, satu kata mati.; Takkan dilakukan oleh insan kamil kesayangan Ilahi. Kecuali oleh oknum manusia tak punya malu pada publik plus agamanya. Kalau sudah tersebut koruptor kakap, tentunya si oknum berpendidikan keren dong.
Tak mungkin lulus jadi koruptor kakap kalau tidak berpendidikan, dilema-mungkin demikian menurut hukum tatanegara dalam politik hukum formal zaman berlari, sebenarnya tidak. Karena si oknum koruptor itu dengan sadar prima spektakuler, melakukan tindak pidana korupsi, masuk penjara nyengir keluar penjara senyum.
Mengapa hukuman pelaku korupsi masih terasa ringan, mungkin demikian bentuk ketentuan hukum formal negeri atas angin, adaptif dengan fakta material-nonmaterial, secara rinci telah terkaji, fakta urusan salah-benar telah ditetapkan hukum formal. Top. Tapi di negeri jauh konon koruptor di hukum mati loh.
Urusan korupsi negeri di atas awan, atas angin ataupun negeri dimanapun, tak seruwet benang kusut, jelas, gamblang. Siapa oknumnya-dimana si oknum melakukan korupsi, menjadi tindak pidana. Takdir korupsi buatan manusia; bimsalabim, menggaib, raib, ajaib. Remnya blong. Kabur deh, hiks, cuci tangan, tunjuk sana tunjuk sini.
Di ranah dunia politik modern sulit membedakan; koruptor dengan tuyul, keduanya seolah-olah serupa siluman tapi beda kedudukan fisiknya. Tuyul makhluk siluman jejadian sesat pengikut iblis. Koruptor, makhluk manusia, kok berani ya membohongi Ilahi, dengan cara mencuri hak publik. Aneh.
Kitab suci semesta telah memberi peringatan, dilarang mencuri dalam bentuk apapun dengan alasan apapun. Nah loh. Kalau menurut ane memang manusianya nyang geblek pura-pura edan-edanan biar bisa molos lewat lubang kunci, dengan sadar melakukan tindak pidana mencuri hak publik.; Korupsi. Ups!
***
Jakarta SATU, Maret 06, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.