Kasus RJA DPR RI Jangan Hanya Pegawai Sekjend, Tapi Harus Melebar ke Anggota Dewan
JAKARTASATU.COM– Center for Budget Analysis (CBA) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi segera menetapkan tersangka semua pihak yang terlibat dalam kasus korupsi pengadaan sarana kelengkapan Rumah Jabatan Anggota DPR RI.
“Dalam penanganan berbagai kasus korupsi saat ini, KPK dihadapkan dengan tantangan besar; terkait integritas dan netralitas dalam internal KPK sendiri,” ujar Jajang Nurjaman koord CBA kepada wartawan, Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Maka untuk itu kata Jajang Nurjaman, penanganan kasus korupsi alat kelengkapan RJA DPR RI tidak boleh berlarut-larut, demi integritas KPK.
“Jangan sampai publik menilai; langkah KPK terkait pengungkapan skandal korupsi di DPR RI hanya gertak sambal atau bahkan demi kepentingan politik,” imbuhnya.
Koord CBA ini mengemukakan jika melihat kasus korupsi alat kelengkapan DPR RI, KPK seharusnya sudah terang benderang siapa saja yang terlibat dan harus bertanggung jawab, mengingat kasus ini terkait pengadaan di tahun 2020.
Ia mengungkapkan total dugaan nilai proyek juga sangat fantastis sebesar Rp 121 miliar. Kemungkinan pihak yang terlibat dalam praktek korupsi kasus ini tidak sedikit, dan bukan hanya Pegawai sekjen DPR saja yang dibidik KPK. Tetapi juga KPK harus membidik alias mengembangkan menyekidiki pada anggota DPR di parlemen agar tidak ada dusta antara KPK dengan Publik.
“Dan demi kasus ini, Center for Budget Analysis berharap, kasus korupsi pengadaan alat kelengkapan RJA DPR RI harus diusut sampai tuntas,” tandas Koord CBA ini.
“Hal ini sebagai pengingat bagi anggota dewan yang terlalu sombong dan keenakan karena jarang ada yang mengotak-atik serta mengkritisi terkait anggaran mereka,” pungkasnya. (Yoss)