Purnama Matahari
Oleh: Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis
Alegoris sains, konon, negeri benua jauh, mencoba bikin matahari tiruan. Okelah adidaya teknologi, lantas update dong di waktu tertentu, kalau tak update sel-sel pustaka; algoritma-bisa batuk rejan. Good-lah. Manusia, wajib mengembangkan kecerdasan sel otak Anugerah Ilahi.
Asalkan tidak coba-coba jadi tuhan baru, kalau mau coba-coba silakan saja, kalau bisa.; Maka akan lahir narsisme-diktatorisme. Apa mau? Di zaman begini masih ketemu istilah isme begituan? Bangsa semut aza nih, ogah; tentu and so pasti bangsa manusia berinteligensi prima spekta-beriman, ogah juga dong. Cakep.
Masih di dunia alegoris.; Mari ngobrol dengan bangsa belalang. Apakah beliau bersedia bertemu dengan isme-isme di atas icu? Enggak juga katanya. Bangsa kupu-kupu juga ogah banget katanya. Apalagi bangsa spider, juga ogah, nah loh. Kalau bangsa serangga ogah ketemu isme-isme icu; mari kita masuk ke bangsa binatang.
Alegoris.; Singa, sang raja hutan mengaum nyaring memecah bumi “Ogah!” Wih! Serem aum-nya bagai amuk bangsa raksasa jahat. Bangsa mamut juga ogah, meskipun sekelompok ahli sains benua jauh mencoba membangkitkan sel DNA mamut, konon, akan dititipkan di rahim gajah; reinkarnasi mungkin maksudnya.
Bagus sih sebagai temuan sains, toplah; asal jangan karnivora darat terbesar sepanjang masa Tyrannosaurus rex.; T-Rex, ‘rex’ berarti raja dalam bahasa latin, umpama nih ya dihidupkan kembali, waduh, bagaimana cara melawan bangsa T-rex, melawan koruptor kakap, ribetnya wah! Dihajar aturan apapun, ngeles, lolos, molos. Gawatkan.
Namun manusia berbudi luhur, beriman jernih, lebih banyak dari bangsa koruptor pengkhianat negeri dimanapun. Optimis top selalu-mampu menghancurkan bangsa koruptor. Niat baik senantiasa dicatat Malaikat Ilahi di nota paling atas, secepat suara-suara doa insan kamil sampai di langit ke tujuh.
Lapangkan hati beningkan jiwa.; Doa kebaikan dari rumah-rumah keluarga, dari tempat-tempat ibadah terindah di negara seribu pulau NKRI-Pancasila, senantiasa gaib cahaya menembus langit.; Rahmat Ilahi, memberi perlindungan iman tertinggi untuk negeriku tercinta menyambut Cahaya Ramadan.
Salam Ramadan. Mohon maaf lahir dan batin. Salam kasih sayang.
***
Jakarta SATU, Maret 10, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.