Aksi KARAM di KPU : Save Demokrasi, Tumbangkan Dinasti Jokowi, Lawan Nepotisme
JAKARTASATU.COM— Masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Menggugat Demokrasi (KARAM) aksi di depan Kantor KPU RI, jln Diponegoro, Jakarta Pusat, Jum’at 16/3) 2024.
Aksi ini mengusung Kedaulatan Rakyat, Save Demokrasi.
Dalam pantauan jurnalis Jakartasatu, ratusan massa KARAM tiba di depan Gedung KPU pukul 15.00. Tuntutan aksi ini Dukung Hak Angket DPR RI, Bongkar Kejahatan Pemilu Curang, Marzuki Jokowi Perusak Demokrasi.
Massa membawa sejumlah spanduk bertulisan “Jokowi Penjahat Demokrasi, Lawan Nepotisme”, “Indonesia Bersih Tanpa Jokowi dan Kroninya, Tegakkan Demokrasi”, “Hentikan Pemilu Curang, Pecat Semua Komisioner KPU”, Gulingkan Jokowi Sekarang Juga”, “Save Demokrasi, Tumbangkan Dinasti Jokowi, Lawan Nepotisme”.
“Revolusi Mental yang digaungkan Jokowi mestinya tidak ada kejahatan demokrasi. Revolusi mental seharusnya bermoral bukan malah sebaliknya,” kata orator Marlin Bato.
Marlin Bato menyatakan bangsa kita itu mental bernegara yang tidak mementingkan golongan apalagi keluarga. Mental bernegara itu kesatuan, merah putih.
“Emangnya bantuan sosial itu untuk kelompok saja? Pemilu saja?,” ujarnya di atas mobil komando.
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam Pancasila, itu untuk rakyat bukan untuk pilpres paslon tertentu, golongan tertentu,” imbuhnya.
“Biang keroknya penyelenggara pemilu KPU, mental kelompok, kepentingan tertentu,” tandas Marlin.
Ia mengemukakan bangsa ini sedang tidak baik-baik saja, demokrasi di negeri kita sedang berada di tepi jurang. Keadaan ini dibuat oleh pemimpin-pemimpin yang rakus kekuasaan, pro oligarki.
Lanjutnya, sehingga lupa akan amanat undang-undang bagi kehidupan rakyat berbangsa dan bernegara.
Marlin menuturkan bangsa ini sedang menghadapi bahaya, Presiden Indonesia hanya untuk menyelamatkan dinastinya. Mahkamah Konstitusi, KPU, Bawaslu dikuasai.
“Untuk itu, kita terus lanjutkan perlawanan, kawan-kawan,” serunya di hadapan massa aksi.
Demonstrasi berlangsung di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat hingga adzan magrib.
Massa menuntut agar KPU bersikap netral. Mereka juga memprotes banyaknya dugaan kecurangan di pemilu 2024. (Yoss)