Joko Widodo Dapat Diberhentikan Kapan saja.
Oleh: Muslim Arbi Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu
Saya sedih melihat satu video yang memperlihatkan Joko Widodo tidak bersalaman dengan Prabowo Subianto yang gunakan kemeja putih saat bersamaan dengan sejumlah pejabat yang berbatik.
Semua yang berbatik di video itu disalami Joko Widodo. Sementara Prabowo, Mentri Pertahanan yang dimenangkan oleh Quick Count Pilpres 2024 atas dukungan Joko Widodo tidak disalami.
Saya sakit hati juga liat video itu. Terus – terang saya ga bisa bayangkan perasaan Prabowo saat itu. Sebagai mantan militer yang banyak berkorban dan berbuat banyak untuk Bangsa dan Negara.
Dalam video yang viral itu terlihat: Joko Widodo mempermalukan Prabowo Subianto didepan sejumlah pejabat dan publik Indonesia. Dengan tidak menyalaminya sedangkan yang lain di salami.
Seorang simpatisan Prabowo mengirim ke saya video itu sambil beri komentar:… Jokowi emang kurang ajar”.
Kalau memang ada yang salah yang dilakukan oleh Prabowo Subianto sebagai menterinya. Tapi cara menegurnya seperti itu tidak elok dan melukai nurani siapa pun yang liat video itu.
Prabowo Subianto punya andil besar mendukung dan menjadikannya Joko Widodo sebagai Gubernur DKI.
Mantan Danjen Kopassus itu, meyakinkan Megawati sebagai Ketum PDIP untuk mau mencalonkannya sebagai Calon Gubernur. Meski waktu itu info yang beredar, PDIP telah mendukung Fauzi Bowo sebagai cagub DKI saat.
Prabowo berjuang keras, bahkan adiknya Hasyim Djojohadikusumo menggelontorkan dana puluhan miliar untuk memenangkannya sebagi Gubernur DKI.
Tapi konyol, Joko Widodo kemudian menjadi rival Prabowo dalam Pilpres 2014-2019 dan 2019-2024. Secara menyakitkan mengalahkan Prabowo yang telah membesarkannya dan menjadikannya Gurbernur di Ibu Kota Jakarta.
Prabowo saat ini masih sebagai Ketua Umum Partai Gerindra yang punya kekuatan di DPR.
Jika melihat, bagaimana Joko Widodo memperlakukan PDIP dan Megawati yang juga telah mendukung, membesarkan dan membelanya selama hampir 10 tahun sebagai presiden, rasanya Joko Widodo pantas disebut sebagai maling kundang.
Demikian juga Surya Paloh dengan Nasdemnya, hanya karena tidak turut kemauan Joko Widodo dan punya capres sendiri: Anies Baswedan. Nasdem dan sejumlah kadernya dipemerintahan harus meringkuk di Penjara.
Sedangkan Golkar dan PAN yang dipimpin oleh Airlangga dan Zulhas, selama ini publik saksikan berurusan dengan Kejaksaan dan KPK atas sejumlah kasus mereka, justru dipertahankan oleh Joko Widodo. Atas dasar itu kedua Mentri Joko Widodo itu terlihat sangat setia sekali.
Selain Prabowo dan Megawati, SBY dengan Demokratnya, rasanya sulit dipercaya, kalau Moeldoko yang mantan panglima TNI di Era SBY itu harus meng “obok-obok” dengan kudeta tak berdarah ke Partai yang dipimpin oleh AHY di mana partai itu didirikan oleh SBY dan sekarang menjadi ketua Dewan Pembina nya. Tindakan Moeldoko yang jabat KSP tidak mungkin tanpa seizin Joko Widodo.
Kalau saja, Megawati dengan PDIP, SBY dengan Demokratnya, Surya Paloh dengan Nasdemnya, Prabowo Subianto dengan Gerindranya mau saja berpikir negarawan. Bila menyaksikan tindakan Joko Widodo yang sangat “kurang ajar” dan Maling Kundang itu sudah membuatnya dipecat sebagai Presiden, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Publik juga tidak habis pikir, Joko Widodo yang tidak punya kekuatan apa-apa di Parlemen saat ini. Kenapa Para Ketum Partai yang diperlukan secara menghina dan berkhianat itu, ko masih saja di biarkan berkuasa dan dengan membangun Nepotisme, dengan penuh KKN?
Kalau terhadap Para Tokoh-tokoh Bangsa yang sedang pimpin Partai Kuat dan Besar di Parlemen saja diperlakukan seperti itu, bagaimana dengan Rakyat kecil yang tidak punya kekuatan apa-apa?
Maka demi tegaknya Harkat dan Martabat sebagai pemimpin partai politik saat ini. Galang saja kekuatan di DPR untuk segera memberhentikan Joko Widodo dari jabatannya.
Atau Kalian sebagai Tokoh Bangsa dan Para pemimpin Partai terus menerus menerima penghinaan dan pengkhianat an?
Apalah artinya kekuasaan, jika Tokoh Bangsa dan Pemimpin Partai itu dihina dan dikhianati oleh seorang Joko Widodo. Padahal dia sebelumnya bukan siapa-siapa.
Janganlah menjadi manusia kerdil hanya dengan secuil kekuasaan yang mengina dan pengkhianatan.
Maling Kundang jangan dipiara, Pak, Bu. Bangsa ini semakin dikacaukan dan dirusak.
Tegak berdirilah kalian tokoh-tokoh Bangsa sebagai pimpinan Partai untuk tegakkan harga diri dan marwah Partai.
Jangan sampai Anda semua dianggap cacing yang tidak dihargai oleh publik yang berakal sehat dan nuraninya masih bening.
Masa sih, Megawati, Prabowo, Surya Paloh dan juga SBY tidak tersinggung dikhianati dan dihina oleh Joko Widodo berulang kali?
Selama ini rakyat merasa terhina dengan perlakuan oleh Joko Widodo terhadap kalian yang sudah membesarkan, mendukung dan membela sebagai presiden hampir 10 tahun ini.
Maka, segeralah berhentikan Joko Widodo jika PDIP, Gerindra, Demokrat dan Nasdem dapat bersatu untuk makzulkan Joko Widodo.
Sawangan: 18 Maret 2024