ESKALASI DEMO MENINGKAT, JOKOWI HANCUR
Oleh Memet Hakim, Pengamat Sosial & Wanhat APIB/APP TNI
Demo di KPU 18.Maret 2024 kemaren siang menarik perhatian publik, karena dipimpin oleh seorang Jendral purnawirawan, mantan komandan satuan elite. Baru kali ini ada mantan Danjen Kopassus memimpin demo. Disamping itu ada juga mantan Danjen Marinir disana. Artinya negara telah berada pada posisi krisis. Tuntutannya antara lain Dukung Hak Angket, Makdzulkan Jokowi, Batalkan Pemilu, Diskualifikasi pasangan 02, Penjarakan Ketua KPU.
Hari ini 19 Maret 2024 lokasi demo pindah ke DPR di Senayan, dipimpin oleh Prof Dien Syamsudin, mantan Waketum MUI dan Ketum Muhammadiyah dan Korlapnya Jumhur Hidayat, mantan Ketua KSPSI, Mantan Kepala BNP2TKI. Keduanya tokoh pergerakan dari Sipil, tetapi di belakangnya banyak Jendral purnawirawan TNI bahkan ada mantan Wakil Kapolri Oegroseno, mantan wakil Panglima TNI Fahrur Rozy dan banyak para purnawirawan lainnya dalam barisan yang mengawal demo ini. Ini semua merupakan indikasi Jokowi akan segera tumbang atau hancur
Seperti diketahui Jokowi adalah tokoh penjahat yang tidak jelas keluarga dan pendidikannya, menjadi presiden Indonesia dan didukung oleh Oligarki pro China, akibatnya seluruh negeri berhasil ditipu. Jokowi menggunakan metoda unik dalam menyandera para tokoh politik, yakni dengan membiarkan korupsi, kemudian kelemahannya ini digunakan saat diperlukan. Istimewanya anggota DPR yang terpilihpun, selama belum ada penetapan permanen, bisa dikendalikan dengan cara mempermainkan jumlah suara lewat KPU, sehingga misalnya Hak Angket menjadi mundur maju. Jokowi memerintah negara dengan gaya mafia narkoba, bahkan sekelas Panglima TNI juga menjadi tidak berkutik, apalagi sekelas Menteri seperti Menhan.. Polisipun dibuat menjadi tangan kanannya dengan senjata andalannya antara lain tuduhan Radikal, Teroris, Intoleran, Khilafah, Pencucian Uang, Makar, dll.
Hari ini Selasa, 19 Maret 2024, diperkirakan masa akan bertambah termasuk dari berbagai daerah. Buruh dan kalangan Ulama serta Umatnya akan hadir. Jumlah purnawirawan yang berdiri di pihak rakyat juga akan bertambah. Eskalasi demo di Jakarta akan meningkat, terutama menjelang pengumuman KPU dan selama Hak Angket belum bergulir. Mahasiswa telah mempunyai acara khusus yang le bih bernuasa “anak muda” yakni hari Rabu, 20 Maret. Jika kepolisian dapat memfasilitasi para pimpinan demo dengan Ketua DPR mungkin akan menjadi pendingin acara, tetapi apabila polisi mengerahkan anggota dan asuhannya untuk menekan, justru akan membuat suasana bertambah panas.
Modus pengamanan polisi mudah sekali dibaca, karena kepolisian juga dinilai telah membela kejahatan yang dilakukan oleh Jokowi dan KPU. Oleh karena itulah sebaiknya pihak Kepolisian justru harus mengawal dan membantu para pendemo.
Munculnya suara penolakan pemilu curang dari berbagai kampus, semakin banyaknya kelompok atau komunitas di Pusat dan di banyak daerah yang bersuara lantang, sikap yang sama juga oleh beberapa kelompok purnawirawan dan Ulama. Jokowi memang harus segera tumbang jika Indonesia ingin aman. Suasana pilpres curang ini telah membuat seluruh negeri memanas, belum lagi sikap Jokowi yang ingin membangun dinasti. Dikalan beberapa komunitas Islam telah terdengar sura Jihad untuk berperangan melawan kedzaliman dan kecurangan.
Para penjilat baik sipil maupun purnawirawan, memanfaatkan keinginan Jokowi ini untuk kepentingannya atau kepentingan kelompoknya. Diseberang ada sipil dan purnawirawan yang selalu bersikap kritis melihat penyimpangan ini. Sekarang semakin terlihat jelas petanya. Tentu saja peta situasi ini memudahkan gerakan Indonesia lebih baik kedepan. Di pihak istana muncul nama Moeldoko, Hadi Tjahyanto, Prabowo dan Luhut Panjaitan, dll para jendral purnawirawan yang selalu setia membela kepentingan presiden Jokowi yang dinilai oleh rakyat sebagai penjahat dan penipu, di pihak sipil ada juga seperti Erlangga, Bahlil, Zulkifli Hasan, dll yang juga menjadi kaki tangan Jokowi di dalam berbuat kejahatannya.
Bandung, 19 Maret 2024