Orasi Pembelaan Anies : Menggugat Moral Atas Hukum, Menolak Kejahatan Demokrasi dan Manipulasi Hukum Dibiarkan
MN LAPONG
(Presedium Posko Relawan Rakyat Indonesia – PRRI)
Dalam sidang pertama Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) di Mahkamah Konstitusi hari Rabu, 27 Maret 2024.
Anies telah mengemukakan pendapatnya dalam Durasi Kurang lebih 15 menit, cukup singkat dan padat itu, ditengah keprihatinan kita semua tentang nasib demokrasi dan keadilan hukum di negeri ini ke depan.
Bagi saya, setelah melihat video live streaming yang viral dalam sidang MK. Saya menangkap optimisme Anies yang didampingi Cak Imin, masih tetap konsisten dan sejalan pada voice perubahan.
Anies cukup piawai mengemukakan pendapatnya dalam mengucapkan nilai nilai kualitatif dari suatu esensi keadilan hukum, moral kejujuran, dan independensi dari tujuan Hukum bernegara dan Berdemokrasi,,
Hal ini penting ditegaskan agar kita ke depan bisa berjalan sesuai Amanat Kemerdekaan yang esensi dasarnya adalah pengaruh-utaman moral, yakni pada kalimat “Atas Berkat Rahmat Allah”, seperti yang tertuang dalam Preambule UUD 45, yang selama ini diabaikan oleh penyelanggara dan institusi negara.
Karena, The Founding Fathers bukan tanpa sebab meletakkan sila pertama Ketuhanan YME, ditutup dengan tujuan untuk mencapai sila kelima, yakni “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”
Kita menuntut Hakim MK semoga bisa tegak lurus, dan membongkar praktek rutinisme hukum yang membebaskan dari formality belaka selama ini, dan juga praktek demokrasi yang terjebak dalam domain kuatiti/elektoral semu.
Hakim Hakim MK dituntut kebijaksanaannya untuk membebaskan demokrasi dan keadilan demi Suara rakyat dari preseden buruk para penjahat demokrasi oleh ulah kaum oligarkhi.
Lebih dari itu juga, Hakim MK sedang diuji keberanian dan kebijaksanaannya sebagai wakil Tuhan, untuk membongkar praktek-praktek hukum/bernegara yang selama ini normatif formality yang jauh dari rasa Keadilan Rakyat!
Selanjutnya Mari kita tunggu narasi Ganjar/Mahfud berikutnya !?
PN, 17 Ramadhan 1445
