Aksi Bersama Menuntut MK Adil dan Benar. Diskualifikasi 02, Adili KPU dan Bawaslu, Tolak Pilpres Curang

JAKARTASATU.COM— Aksi Bersama Menuntut MK Adil dan Benar. Diskualifikasi 02, Adili KPU dan Bawaslu, Tolak Pilpres Curang. Massa aksi gabungan terdiri dari GPKR, FPDR, Tiga Pilar dan Poros Buruh dan beberapa Ormas lainnya gelar aksi demonstrasi terkait gugatan Pilpres2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), melaksanakan Salat Jumat berjamaah di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).

Massa mulai memadati area patung kuda sekitar pukul 11.30 sebelum dilakuka  shalat jum’at.

Eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Soenarko turut hadir dalam unjuk rasa jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang gugatan Pilpres 2024.

Din Syamsuddin menjelaskan unjuk rasa siang hari ini, Jumat, 19 April 2024 diikuti sejumlah elemen masyarakat seperti Front Penegak Daulat Rakyat (FPDR), Forum Bersatu Relawan 01 (Forbes), Tri Pilar—yang terdiri dari tiga organisasi—FPI, Persatuan Alumni 212, GMPR, dan ada empat organisasi dari Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR).

Tuntutan yang akan disampaikan pada demonstrasi hari ini, ucap Din Syamsuddin, mendesak hakim Mahkamah Konstitusi menegakkan kedaulatan rakyat. Ia menuding kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini sudah diruntuhkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Maka kami berjuang untuk menegakkan itu,” kata Din Syamsuddin di depan Patung Kuta, Jakarta Pusat, pada Jumat, 19 April 2024.

Selain itu, ia menyoroti Pilpres 2024 yang merupakan puncak dari gunung es pelanggaran terhadap konstitusi. Ia menuduh Pilpres 2024 dipenuhi dengan kecurangan dan ketidakadilan.

“Merupakan kejahatan konstitusional yang kalau tidak dihentikan,” ujar Din Syamsuddin.

Sementara eks Danjen Kopassus Soenarko menyampaikan kehadirannya pada hari ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa seluruh rakyat Indonesia mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami tidak memihak tim nasional 01 dan 03, rakyat mencintai NKRI ini, mengikuti proses yang sedang berjalan di MK,” kata Soenarko di Patung Kuda, Jumat.

Aksi didahului shalat jum’at, massa sudah bersiap melaksanakan shalat Jum’at.

Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menjadi khatib dalam salat tersebut. Eks Menteri Agama Fachrul Razi,  Habib Mukhsin, Ustadz Sobri FPI terlihat juga berada di kumpulan massa yang salat.

Sejumlah spanduk terlihat dibawa massa dalam aksi ini. Spanduk yang dibawa massa di antaranya bertuliskan ‘Aksi Bersama Menuntut MK Adil dan Benar. Diskualifikasi 02, Adili KPU dan Bawaslu, Tolak Pilpres Curang’.

Ada juga spanduk bergambar delapan Hakim MK dengan tulisan ‘Jaga Demokrasi-Kawal Konstitusi-Makzulkan Jokowi’. Massa aksi terjadi dari kaum Ibu, milinial, gen z, akademisi, pensiunan TNI dan tokoh-tokoh yang tergabung dalam Ormas.

Sementara itu, polisi telah menutup Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat dengan barier beton dan kawat berduri.

Penutupan dilakukan di ruas Jalan Medan Merdeka Barat menuju Gedung Mahkamah Konstitusi dan Istana Negara.

Penutupan juga dilakukan di ruas Jalan Medan Merdeka Barat arah Jalan MH Thamrin. Aparat kepolisian tampak tersebar di sejumlah titik.

Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dipasang barier beton dan kawat berduri berjaga-jaga dari aksi dari sejumlah kelompok masyarakat.

Penutupan dilakukan di ruas Jalan Medan Merdeka Barat menuju Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Negara. (Yoss)