Halal Bihalal Barikade 98, Ganjar: Sudah Terang Benderang Siapa yang Konsisten dan Tidak

JAKARTASATU.COM— Politisi Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo, menghadiri halalbihalal aktivis Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi 98 (Barikade 98). Ganjar hadir Bersama sejumlah tokoh partai politik lainnya.

Acara halalbihalal Halabihalal bertajuk ‘Melawan Kejahatan, Terhadap Konstitusi dan Demokrasi Adalah Bagian dari Iman’ digelar di Sekretariat Barikade 98, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024),

Dalam acara halalbihalal itu, turut dihadir pula Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, dan Wakil Ketua TPN Benny Rhamdani, Yenny Wahid, dll..

Hasto Kristyanto dalam sambutannya bacakan pantun perjuangan Ganjar Mahfud  “Demokrasi Indonesia Dalam Kegelapan,”.

Ia mengatakan kondisi Indonesia banyak diwarnai terkait penyalahgunaan kekuasaan.

“Jadi kalau suara Pak Ganjar itu dikorupsi menjadi mental pemilu harus kita hapuskan karena penyalahgunaan kekuasaan,” kata Hasto.

Kemudian ia juga mengutip apa yang disampaikan Ganjar dan Mahfud MD.

“Sebagaimana disampaikan Pak Ganjar dan Prof. Mahfud, kita adalah warga bangsa yang mengutamakan kepentingan negara, kepentingan Rakyat. Itulah dedikasi kita yang tak pernah berakhir,” ungkapnya.

“Meskipun kemarin kita menghadapi tembok-tembok kekuasaan. Menghadapi penyalahgunaan hukum. Intimidasi dimana-mana. Tapi percalah ketika hukum formal telah memutus kebenaran. Tapi percayalah kebenaran tidak akan berhenti mencari jalannya sendiri,” tandas Hasto.

Di tempat yang sama, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa 98 itu bukan sekedar angka tapi ada sejarah panjang dan kita hari ini mencatat ada yang konsisten dan ada yang tidak. Ada sejarah panjang yang menguji proses itu

“Kita masih akan diuji oleh perjalanan waktu dan nanti akan ada penghapus – penghapus catatan sejarah kita ketika rezim sudah berkuasa,” ungkap Ganjar.

“Saya hanya mengingatkan kepada bapak ibu teriak yang keras dan bagus. Tapi itu tidak cukup, butuh pikiran,  tindakan,  konsistensi dan dukungan,” tambahnya.

Ia mengingatkan kalau itu tidak ada maka konsolidasi gagal. Dan yang muncul kekecewaan.

Ganjar menyebutkan, duit itu menggoda, jabatan, status sosial itu menggoda.  lapar itu mesti diimbangi sikap mental yang tidak mudah koyak.

Ia mengingatkan praktik pemilu hari ini publik sudah ditunjukkan dengan terang benderang bahwa siapa yang konsisten dan siapa yang tidak. (Yoss)